Dibalik masifnya penyaluran tersebut, BULOG tidak mengenyampingkan kualitas beras SPHP.
Pemeliharaan beras di gudang BULOG dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan awal saat beras masuk, hingga pengawasan rutin harian, mingguan, bulanan, hingga semester.
BACA JUGA:Top! Jerami Jadi BBM, KDM Uji Coba untuk Traktor di Sawah Lembur Pakuan
Setiap gudang juga dijaga kebersihannya melalui sanitasi, spraying, dan fumigasi bila ditemukan indikasi hama atau penurunan mutu.
Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa BULOG terus melakukan extra effort dalam menjaga kualitas beras selama penyimpanan hingga penyaluran ke masyarakat.
“Dengan penyerapan produksi dalam negeri yang telah tembus lebih dari 3 juta ton, BULOG melakukan berbagai langkah penjaminan kualitas sebelum stok disalurkan. Kami pastikan beras yang diterima masyarakat adalah beras layak konsumsi dan sehat,” tegas Ahmad Rizal Ramdhani.
Apabila terdapat tanda-tanda penurunan kualitas, BULOG segera melakukan tindakan cepat seperti pemisahan, reprocessing (pengolahan ulang), atau pemilahan menggunakan mesin modern, sehingga hanya beras yang memenuhi standar yang akan disalurkan ke masyarakat.
Selain itu, BULOG menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired, First Out) dalam sistem pergudangan agar sirkulasi stok berjalan optimal dan tidak menumpuk di satu lokasi.
BACA JUGA:Polisi: Bom di SMAN 72 Mengandung Kalium Klorat, Terbuat dari Potongan Baja dan Seng!
BACA JUGA:Hari Ritel Nasional 2025 Jadi Momentum Kolaborasi Ritel dan UMKM Menuju Pasar Global
Sebelum beras SPHP disalurkan ke pasar atau dijual kepada masyarakat, BULOG selalu melakukan pengecekan ulang terhadap kualitas beras tersebut yang meliputi pengecekan secara kualitatif dan kuantitatif.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan hanya beras layak konsumsi dan sesuai standar mutu pemerintah yang dapat diterima oleh masyarakat.
“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. BULOG menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat, memastikan hanya beras yang layak konsumsi disalurkan. Kami berkomitmen penuh menjaga kualitas beras, menjaga nama baik negara, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tutup Ahmad Rizal Ramdhani.
Sebagai upaya menjaga kualitas komoditi yang dikelola dengan jangka waktu yang lebih panjang, di tahun 2026 BULOG berencana untuk menerapkan penyimpanan dengan metode Cocoon, yaitu teknk penyimpanan beras menggunakan sungkup plastik kedap udara.
Dengan teknik mengontrol kadar karbondioksida dan meminimalkan oksigen, dapat menghambat pertumbuhan hama tanpa menggunakan pestisida kimiawi.