JAKARTA, DISWAY.ID-- Ahli gizi sekaligus konten kreator, Putri MJ, menegaskan pentingnya keberadaan tenaga gizi dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi (MBG).
Pernyataan ini menanggapi Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, yang sempat mengatakan dalam program MBG tidak perlu ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
BACA JUGA:Masjid Istiqlal Tinjau Pabrik AQUA Mekarsari, Benarkah Kualitas dan Kehalalan Terjaga?
Menurut Putri, ahli gizi bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi elemen kunci agar intervensi gizi tepat sasaran.
"Keterlibatan ahli gizi di program MBG itu sangat penting, bukan sekadar pelengkap. MBG kan bukan cuma program ‘bagi-bagi makanan’, tapi intervensi gizi yang pakai anggaran negara dan ditujukan untuk kelompok sasaran yang spesifik," tegas Putri saat dikonfirmasi, Rabu 19 November 2025.
Putri menjelaskan bahwa ahli gizi memegang sejumlah peran strategis dalam memastikan intervensi berjalan sesuai standar.
BACA JUGA:Pemprov DKI Tingkatkan Mitigasi Banjir di Seluruh Wilayah Jakarta Antisipasi Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:Kemenhub Imbau Syahbandar dan Operator Kapal Waspadai Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi
Ia menekankan bahwa ahli gizi bertanggung jawab dalam menghitung kebutuhan gizi dan menyusun menu yang tepat bagi penerima manfaat.
"Menghitung kebutuhan gizi dan menyusun menu sesuai kelompok sasaran penerima manfaat, supaya makanan yang diberikan bukan hanya mengenyangkan, tapi juga cukup nilai gizinya, dengan keamanan pangan yang terjamin," jelasnya.
Selain itu, ahli gizi juga berperan dalam memastikan implementasi standar di lapangan.
"Menerjemahkan standar ke menu nyata di lapangan, apakah porsi, nilai gizi, dan keamanan pangan yang disajikan sudah sesuai atau melenceng," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan pangan lokal juga menjadi tugas penting ahli gizi agar menu tetap bergizi namun realistis dengan ketersediaan bahan di daerah serta sesuai anggaran.
BACA JUGA:Resmi Masuk Indonesia, Changan Automobile Siapkan Dua Model Elektrifikasi Perdana