Gibran di KTT G20: Jangan Biarkan Penderitaan Manusia Jadi Normal Baru

Minggu 23-11-2025,12:31 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengajak para pemimpin dunia untuk tidak menormalisasi penderitaan manusia.

"Dunia tidak boleh membiarkan dan menormalisasi penderitaan manusia yang sebenarnya dapat dicegah menjadi normal baru," kata Gibran dalam pidatonya di KTT G20, Sabtu, 22 November 2025.

BACA JUGA:Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap DPO Pembunuh Nakes Kiwirok, Dibekuk di Keerom!

BACA JUGA:Profil Yasika Aulia, Bos Muda Pemilik 41 SPPG Anak Pejabat DPRD Sulsel: Penghasilannya per Hari Tembus 3 Digit!

Ia mencontohkan seperti kejadian di Gaza, Palestina. Putra sulung Presiden ke-7 Jokowi ini mengatakan peristiwa di Gaza telah merampas harapan masyarakat.

"Kita melihat hal ini di Gaza, Ukraina, Sudan, dan Sahel, serta banyak wilayah lainnya, di mana konflik telah meruntuhkan rumah-rumah, merampas harapan dan mata pencaharian masyarakat," ungkapnya.

Gibran menambahkan bahwa kelompok negara yang tergabung dalam G20 memiliki kewajiban moral yang besar. Sebagai forum yang mewakili 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, G20 harus memimpin dengan memberi contoh.

BACA JUGA:Airlangga: Presiden Angola dan PM Ethiopia Berencana Kunjungi Indonesia pada 2026

Hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan dan ketahanan menjadi dua sisi mata uang yang sama.

"G20 memiliki kewajiban moral untuk memimpin dengan memberi contoh, memastikan bahwa pertumbuhan dan ketahanan menjadi dua sisi mata uang yang sama, mendorong harapan, kemakmuran, dan keadilan bagi semua," ujar Gibran.

Diketahui, KTT G20 digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22-23 November 2025. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka hadir dalam forum tersebut.

Jalannya pertemuan terbagi dalam tiga sesi utama yang membahas berbagai tantangan global. Sesi pertama akan fokus pada isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan, serta persoalan utang negara-negara berkembang.

BACA JUGA:Prabowo Tugaskan Wapres Gibran Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan, Ini Alasannya

Sesi kedua membahas pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), termasuk isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkelanjutan, dan sistem pangan.

Pada sesi terakhir, para pemimpin G20 akan mendiskusikan isu pekerjaan layak (decent work) serta tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence). Indonesia juga mengusulkan pembahasan mengenai mineral kritis pada sesi ketiga.

Kategori :