BACA JUGA:Rodrygo Jadi Pilihan Utama Man City, Pep Guardiola Tergila-gila Meski Dihargai R01,4 Triliun
Dua dari tiga pertandingan kandang terakhir pun berakhir dengan kekalahan, sesuatu yang nyaris tak pernah terjadi dalam era modern Liverpool.
Padahal, klub telah menggelontorkan lebih dari 450 juta poundsterling untuk memperkuat skuad.
Transfer paling mahal, Alexander Isak senilai 125 juta poundsterling, belum memberikan dampak selain cedera serta performa yang mengecewakan.
Laga kontra Forest kembali memperlihatkan Isak yang tumpul dan akhirnya digantikan.
Analis Martin Keown bahkan menyebut: “Roda Liverpool mulai goyah. Slot menghabiskan 450 juta poundsterling untuk memperkuat tim juara, tapi justru tim ini mundur.”
BACA JUGA:Arsenal Buat Keputusan Akhir Tentang Wonderkid Senilai Rp874 Miliar
Florian Wirtz, rekrutan bintang lainnya, juga belum mencatatkan gol atau assist di Liga Primer.
- Statistik pun semakin menguatkan betapa dalamnya krisis Liverpool:
- Baru dua kali dalam sejarah Premier League, Liverpool kalah 6 kali di 12 laga awal.
- Mereka menjadi juara bertahan keempat yang mengalami hal serupa.
- Untuk pertama kalinya sejak 1965, Liverpool kalah dua kali beruntun dengan selisih tiga gol atau lebih.
- Mereka telah kebobolan 9 gol dari bola mati, jumlah yang sama dengan total kebobolan bola mati sepanjang musim lalu.
Kelemahan Liverpool terlihat jelas saat melawan Forest: kalah duel udara, lambat menekan, mudah kehilangan konsentrasi, dan hampir tidak memiliki respons untuk bangkit.
Gol Neco Williams dan Nicola Savona semakin memperburuk situasi, membuat banyak suporter meninggalkan Anfield sebelum laga berakhir.
BACA JUGA:Arsenal Putar Balik Soal Transfer Besar di Bulan Januari
BACA JUGA:Senne Lammens, Pahlawan Diam di Balik Rekor Tak Terkalahkan Manchester United
Kini, peluang mempertahankan gelar hampir mustahil. Dengan 18 poin dari 12 laga, Liverpool terdampar di posisi ke-11 dan tertinggal delapan poin dari Arsenal, yang masih menyisakan satu laga.
Bahkan target empat besar pun tampak berat jika tren buruk ini berlanjut.
Arne Slot menghadapi ujian terberat sejak tiba di Anfield.