Erma sebelumnya menjelaskan bahwa bibit siklon ini terbentuk dari vorteks di ruang sempit Selat Malaka dan terus menguat dalam beberapa hari terakhir.
Pengaruhnya sudah terasa di Malaysia bagian utara, termasuk Kuala Lumpur, serta di sejumlah wilayah Indonesia seperti Aceh, Medan (Sumatra Utara), dan Sumatera Barat.
Penguatan Bibit Siklon Tropis 95B memicu terbentuknya Meso-scale Convective Complex (MCC), yaitu kumpulan klaster awan hujan dalam skala besar yang menyebabkan hujan turun secara persisten di wilayah Sumatra bagian utara dan barat.
"Angin kencang yang berkelanjutan juga berpotensi menghantam Aceh dan Sumatera Utara,” jelas Erma dalam pernyataannya.