“Kalau dijalankan dengan kecepatan biasa, kita tidak akan sampai. Ini butuh lompatan besar, bukan langkah normal.”
Menurut William, elektrifikasi bus dan transportasi umum adalah kunci pengurangan emisi dan daya tarik bagi investasi urban mobility.
Satu-satunya cara menurunkan emisi secara signifikan dan menjadikan Jakarta kota global adalah elektrifikasi transportasi.
"Tidak ada jalan lain," jelasnya.
IITS 2025 juga mendorong pendekatan bisnis inovatif Street as a Service, yang memungkinkan pemerintah daerah dan kota mempercepat adopsi EV tanpa beban investasi awal pembelian unit.
“Pemerintah tidak harus membeli kendaraan listrik. Swasta bisa siapkan unitnya, industrinya, bahkan pendanaannya. Pemerintah tinggal memanfaatkan sistem layanannya," katanya.
Skema ini membuka peluang kolaborasi pembiayaan, industri domestik, dan fleksibilitas adopsi kendaraan listrik di berbagai wilayah.
Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan pemerataan akses dan infrastruktur.
Namun, menurut ITS Indonesia, penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia bisa dimulai bahkan sebelum infrastruktur fisik merata, dengan menopangnya melalui konektivitas digital.
"Kita tidak harus menunggu jalan mulus dulu. Kita bisa mulai dulu kendaraan listriknya, sementara jangkauan antarpulaunya ditopang infrastruktur digital dan telekomunikasi," ujarnya.
BACA JUGA:Intip Keunggulan Mobil Listrik JAECOO J5 EV, Harga Resmi Segera Diumumkan 3 November
Pemerintah daerah dari 38 provinsi serta lebih dari 10 kota metropolitan hadir dalam IITS 2025 untuk memperkuat rencana replikasi elektrifikasi transportasi dari Jakarta ke Surabaya, Medan, Makassar, Bali, dan kota-kota besar lain di Indonesia.
Summit ini mempertemukan lebih dari 500 peserta dari ekosistem kendaraan listrik dan smart mobility. Sejumlah perusahaan besar Indonesia telah mulai bergerak dalam transisi transportasi berbasis listrik, termasuk Bluebird, Transjakarta, dan Indika Energy, bersama pelaku industri teknologi, manufaktur transportasi, dan startup mobilitas.
“Kami akan menunjukkan kemajuan industri transportasi berbasis listrik setiap tahun. Progres Kendaraan Listrik di Indonesia harus bisa dipantau, nyata, bukan cuma jargon," katanya.