Revolusi Kendaraan Listrik di Indonesia Makin Ngebut, IITS 2025 Ungkap Peta Besar Global South

Kamis 27-11-2025,09:21 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID — Transformasi Kendaraan Listrik di Indonesia mendapatkan dorongan strategis melalui penyelenggaraan Indonesia International Transport Summit (IITS) 2025.

Konferensi yang diinisiasi Intelligent Transport System (ITS) Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, berlangsung pada 26–27 November 2025 di Jakarta, dengan tema besar “The Global South Mobility Atlas.”

IITS 2025 menjadi panggung kolaborasi lintas sektor untuk membahas percepatan digitalisasi, otomasi, dan elektrifikasi transportasi, termasuk transisi kendaraan listrik sebagai simpul besar masa depan mobilitas nasional dan regional.

BACA JUGA:ITS Indonesia Fokus Akselerasi Elektrifikasi Transportasi dan Target 10.000 Bus Listrik di Jakarta

Indonesia Siap Ambil Peran Kepemimpinan

Presiden ITS Indonesia, William P. Sabandar, menekankan bahwa tantangan geografis dan demografis Indonesia justru menjadi modal strategis untuk memimpin pembaruan.

"Isu transportasi di Global South sangat kompleks, dan Indonesia ada di jantung tantangan itu. Wilayah kita luas, kepulauan besar, dan sebenarnya kita menyimpan banyak solusi yang bisa kita perkenalkan ke dunia,” ujar William.

Menurutnya, Indonesia ingin mengambil peran lebih besar, bukan lagi hanya sebagai pengguna teknologi, melainkan pengarah masa depan.

BACA JUGA:Promo Mitsubishi di GJAW Seiring 55 Tahun di Indonesia

“Kami ingin Indonesia berperan strategis di negara Global South, bukan cuma menjadi pasar, tapi juga penentu arah mobilitas berbasis elektrifikasi dan teknologi,” tambahnya.

William memberi penjelasan lugas tentang inti transportasi cerdas, yang sangat relevan dengan agenda kendaraan listrik.

“Cara memahaminya gampang: transportasi ditambah teknologi. Kecerdasannya ada pada teknologi. Dan hari ini, teknologi itu berarti digitalisasi, elektrifikasi, dan otomasi.”

Ia menegaskan, jika sistem transportasi sudah berbasis digital dan otomatis, maka sudah seharusnya ia juga elektrik.

“Masa depan transportasi bukan cuma memindahkan orang, tapi memindahkan sistemnya," katanya. 

BACA JUGA:Harga Cuma Rp 100 Jutaan, Changan Lumin Siap Jadi Primadona Mobil Listrik Baru

Mimpi Besar 2030: 10.000 Bus Listrik dari Jakarta

Salah satu agenda yang mencuri perhatian adalah dorongan target 10.000 bus listrik di Jakarta pada 2030, sebagai batu loncatan Indonesia menuju standar global city.

Kategori :