PADANG, DISWAY.ID-- Delapan warga dilaporkan meninggal dunia pada Jumat 28 November 2025 setelah terseret arus sungai yang meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Kabar duka dari bencana hidrometeorologi yang melanda Kota Padang dan menelan korban jiwa tersebut langsung dikonfirmasi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton.
BACA JUGA:Kemenkes Prioritaskan Gizi Ibu Hamil dan Balita dalam Penanganan Banjir Bandang Sumatera
BACA JUGA:Tiba di Padang, Bantuan dari Prabowo Langsung Disalurkan ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatera
“Ada delapan warga yang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi,” ujarnya pada Jumat malam.
Menurut Hendri, seluruh korban berasal dari Kecamatan Koto Tangah, wilayah yang terkena dampak paling berat. Enam korban ditemukan di Lubuk Minturun, satu di Ukur Koto, dan satu lainnya di Pasie Nan Tigo.
“Seluruh korban sudah kita evakuasi,” tambah Hendri.
Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan dampak sosial yang sangat besar. BPBD mencatat 31.845 warga terdampak, dengan Kecamatan Koto Tangah sebagai wilayah paling parah, yaitu 21.488 jiwa.
BACA JUGA:35 Kode Redeem FC Mobile Terbaru Hari Ini 29 November 2025, Banjir Rewards Eksklusif untuk Pemain!
Menyusul kemudian Kecamatan Padang Utara dengan 4.898 jiwa terdampak. “Sementara warga yang mengungsi sebanyak 17.220 jiwa,” jelas Hendri.
Kerusakan infrastruktur permukiman juga cukup signifikan. Sebanyak 156 rumah tercatat mengalami kerusakan beragam mulai dari rusak berat, sedang hingga ringan.
“Lokasi kerusakan terbanyak berada di Kecamatan Pauh, sebanyak 80 unit rumah,” kata Hendri.
BACA JUGA:Banjir Sumatera Utara, Dapur BGN Diubah Jadi Dapur Umum
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Terbaru Hari Ini 29 November 2025, Belanja Soklin Lantai Cuma Rp7 Ribuan!