Mendagri Soal Penjarahan di Sibolga: Warga Lapar karena Bantuan Sulit Masuk

Selasa 02-12-2025,07:34 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian merespon soal isu penjarahan usai terjadinya bencana banjir bandang di beberapa daerah.

Ia menyebut hal itu terjadi karena wilayah tersebut sulit diakses untuk dikirimkan bantuan. Sehingga, bantuan terisolir dan stok makanan berkurang.

BACA JUGA:Tragedi Kebakaran di Tai Po: 140 PMI Terdampak, Pemerintah Pastikan Perlindungan Penuh

BACA JUGA:Pegiat HAM Andreas Harsono Jelaskan Metode Verifikasi Laporan HAM dan Risiko Politisasi Temuan

"Tadi masalah penjarahan, ya, ini beberapa daerah yang terjadi, kebanyakan yang terekspos di daerah Sibolga. Karena memang banyak yang daerah yang terisolir tadi, dan gak gampang untuk langsung melakukan dropping (bantuan) kepada mereka. Stok mereka mungkin kurang, lapar, tapi kemudian ada yang masuk ke pertokoan," kata dia di kantor Kemendagri, Senin, 1 Desember 2025.

Mantan Kapolri itu pun menyinggung permasalahan serupa pernah terjadi saat bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018 lalu.

Pada hari ketiga bencana di Palu, kata dia, semua akses baik dari jalur darat, laut, hingga udara sudah lumpuh. Saat itu, Tito menyebut penjarahan pun terjadi

BACA JUGA:Simulasi KUR BRI Pinjaman Rp10 Juta Cicilan Ringan untuk Modal UMKM, Yuk Cek Tabel Angsuran

"Kita sudah pernah ngalamin dulu di Palu itu hari ketiga terjadi penjarahan karena semua akses tertutup. Laut terkena tsunami, kemudian longsor di daratnya, dan kemudian udara juga towernya pecah waktu itu. Ya, ini waktu di Sulawesi Tengah," ucap dia.

"Dan hari ketiga sudah terjadi penjarahan, gudang-gudang maupun tempat-tempat makanan, toko, warung. Tapi, kemudian kita bisa atasi dengan cepat setelah logistik diberikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Sat Reskrim Polres Sibolga mengamankan 16 orang terkait kasus penjarahan minimarket Sabtu kemarin.

AKBP Siti Rohani Tampubolon selaku Kasubbid Penmas Polda Sumut menuturkan, mereka merupakan warga yang terlibat penjarahan.

"Satreskrim Polres Sibolga telah mengamankan 16 orang pelaku yang terlibat dalam aksi penjarahan di beberapa minimarket," kata Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam E Silaban, Minggu, 30 November 2025.

Rustam memerinci ke-16 pelaku adalah MHH (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17) yang diamankan saat hendak melakukan penjarahan.

Para pelaku ini mengambil sejumlah barang, mulai dari minuman kemasan, sosis, gula, sabun, hingga makanan ringan.

Kategori :