JAKARTA, DISWAY.ID-- Penanganan bencana di Aceh Tamiang terus dipercepat. Sejumlah kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), serta Kementerian Perhubungan telah bergerak dari Medan menuju wilayah terdampak.
Sekretariat Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa akses untuk pasokan logistik menjadi prioritas utama pemerintah guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.
BACA JUGA:Peningkatan Kasus Demam Pasca Banjir: Kemenkes Laporkan 376 Kasus Terbanyak di Sumatera
BACA JUGA:Ekonomi Mikro Menggeliat: Indeks UMKM BRI Q3-2025 Catat Kenaikan Optimisme
“Dorongan BBM dan alat berat dari Pertamina, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan dalam perjalanan dari Medan menuju Aceh Tamiang. Akses jalur darat semakin hari harus semakin bisa dilalui,” kata Teddy dalam keterangannya, Rabu, 3 Desember 2025.
Video dari udara memperlihatkan deretan truk BBM, truk logistik, dan kendaraan berat lainnya antre melewati jalur yang masih terendam, menggambarkan tingginya tantangan distribusi bantuan ke daerah yang menjadi salah satu pusat dampak banjir di Aceh.
BACA JUGA:Cara Cek Status Bansos BLT Kesra Desember 2025 Cair Rp900 Ribu, Klik Link cekbansos.kemensos.go.id
BACA JUGA:Kehabisan Bahan Baku dan Gas, SPPG Aceh Beralih ke Bahan Baku Lokal dan Briket Batu Bara
Upaya pembukaan akses menjadi fokus utama pemerintah, mengingat jalur darat merupakan rute kritis untuk mobilisasi bantuan dan evakuasi warga.
Dengan pengerahan alat berat dari PU dan dukungan penuh sektor energi dan transportasi, pemerintah menargetkan arus logistik ke Aceh Tamiang dapat kembali lancar.
"Pengiriman bantuan dan BBM terus dimaksimalkan. Pemerintah memastikan koordinasi lintas kementerian berjalan intensif untuk mempercepat pemulihan di wilayah terdampak," tutupnya.
Sebagai informasi, Posko Komando Kantor Gubernur Aceh mencatat Data sementara hingga Selasa 2 Desember 2025 malam, korban meninggal mencapai 249 orang dan hilang 227 jiwa.
BACA JUGA:Supplier Sayur SPPG Meruya Utara II Akui Program MBG Buka Lapangan Kerja dan Dongkrak Petani Lokal
BACA JUGA:Budaya Victim Blaming, dan Bahaya untuk Korban Kekerasan
"Korban luka ringan sebanyak 1.435 orang, dan luka berat 403 orang," kata Jubir Posko Komando Kantor Gubernur Aceh, Murthalamuddin dalam keterangannya, Selasa.