JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam kurun waktu setahun dua tahun ini, jumlah penumpukan sampah plastik secara mengkhawatirkan telah meningkat drastis.
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), timbunan sampah nasional di Indonesia telah mencapai 64 juta ton per tahun, dengan sekitar 12 persen atau 7,68 juta ton merupakan sampah plastik.
BACA JUGA:BAPAN Kepri dan Babeh Aldo Laporkan Tambang Bauksit Ilegal di Sanggau ke Kementerian ESDM
BACA JUGA:Mukjizat di Tengah Musibah: Bayi Titipan Tuhan Selamat dari Banjir Bandang Sumbar
Oleh karena inilah, PT Sharp Electronic Indonesia atau Sharp Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi produk elektronik bersama dengan Plasticpay dan pusat perbelanjaan Plaza Indonesia pun turut menunjukkan dukungannya dalam melestarikan lingkungan dengan meresmikan pengoperasian mesin pengolahan sampah Reverse Vending Machine (RVM).
Lewat mesin RVM ini, nantinya pengguna dapat menukarkan jenis sampah daur ulang seperti plastik atau kaleng dengan saldo atau poin, yang akan disimpan di dalam aplikasi Plasticpay.
BACA JUGA:Motul Gandeng Alfamart, Kini Produk Resmi Tersedia Praktis di Alfagift
Menurut National Sales Senior General Manager Sharp Indonesia, Andry Adi Utomo, kehadiran mesin RVM ini sendiri ditujukan untuk memberikan kontribusi kepada lingkungan di masa depan.
“Saya percaya bahwa dengan keberhasilan kita menjaga lingkungan ini, akan memberikan kontribusi untuk lingkungan di masa depan,” ujar Andry dalam sambutannya dalam acara peluncuran mesin RVM, yang digelar di pusat perbelanjaan Plaza Indonesia, Jakarta, pada Rabu (03/12).
BACA JUGA:Terkuak! Saksi Tegaskan CMNP yang Minta Bhakti Investama menjadi Arranger soal NCD
Lebih lanjut, Andry juga turut menambahkan bahwa nantinya, mesin RVM ini tidak hanya akan ditujukan untuk mengurangi penumpukan sampah plastik saja, namun juga untuk mengelola limbah elektronik.
“Dan kita berharap gak hanya plastik, tadi saya udah bicara dengan tim dari Plasticpay ke depan, mungkin kita bisa mengelola limbah elektronik. Karena mungkin ada sekitar 60-70 persen produk elektronik itu berasal dari plastik,” jelas Andry.
BACA JUGA:Hotman: CMNP Tak Bantah Ada Penerimaan Uang, Jelas Ini Jual Beli NCD!