JAKARTA, DISWAY.ID -- Di balik tembok tanggul pengaman pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), yang menjulang setinggi 4 meter di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, terdapat pemandangan yang menarik sekaligus menyedihkan.
Di sana, sebuah bangunan masjid yang telah rusak dan terbengkalai kini terendam di tengah laut, menjadi saksi bisu dari proses penurunan permukaan tanah yang mengancam pesisir Jakarta.
Masjid tersebut, yang dikenal dengan nama Wal Adhuna, dulunya menjadi tempat ibadah bagi warga sekitar lebih dari satu dekade yang lalu.
BACA JUGA:Ruas Jalan Lebak Bulus Raya Kini Satu Arah, Catat Skenario Lalu Lintasnya!
BACA JUGA:Alasan Dinas SDA DKI Prioritaskan Perbaiki Tanggul Bocor di Muara Baru
Kini, bangunan itu perlahan-lahan dihantam oleh ombak laut dan terendam lebih dari satu meter, seolah-olah dipaksa tenggelam oleh kekuatan alam.
Meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan, struktur masjid masih terlihat cukup kokoh, berdiri tegak di tengah laut yang kini semakin mendekat.
Pantauan di lokasi pada Senin, 8 Desember 2025, struktur bangunan masjid tersebut tampak masih kokoh meski diterjang ombak laut.
Masjid yang dulunya berada di tengah permukiman kampung nelayan, kini terendam air laut lebih dari satu meter.
Atap dan kubah masjid terlihat sudah ambruk termakan waktu.
BACA JUGA:Ini Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta dan Sekitarnya Selasa 9 Desember 2025, Cek Lokasinya!
BACA JUGA:Jadi Ajang Solidaritas, DPRD DKI Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatera di BK Award 2025
Cat masjid yang dulunya berwarna putih dan hijau, kini menghitam.
Menurut salah satu warga, Diah (50), masjid Wal Adhuna telah berdiri lebih dari 30 tahun lalu.
Sebelum permukiman tenggelam, kata Diah, Masjid Wal Adhuna dijadikan tempat ibadah warga sekitar.