Di lain sisi, proses identifikasi korban yang ditangani RS Polri masih berlangsung.
Tiga jenazah yang diterima tadi malam telah memasuki tahap identifikasi lanjutan, sementara beberapa lainnya sudah mulai diserahkan kepada keluarga.
Sebagai langkah pencegahan, Polres Jakpus akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan Dinas Penanggulan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk mengevaluasi usaha-usaha berisiko tinggi di wilayah tersebut.
Tidak menutup kemungkinan, tindakan sanksi hingga penghentian sementara dapat diberikan jika ditemukan pelanggaran yang membahayakan.
"Kami akan bersama-sama dengan Pemkot Jakarta untuk memitigasi semua potensi bencana," tukasnya.
Sebagai informasi, kebakaran yang melanda kantor Terra Drone Indonesia itu terletak di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025 pukul 12.40 WIB.
Api diketahui muncul dari lantai dasar bangunan dan asap dengan cepat menyebar ke lantai 2, 3 dan seterusnya.
Akibat insiden tersebut, puluhan orang terjebak dalam gedung dan 22 korban dilaporkan tewas akibat terjebak dan kehabisan oksigen.
BACA JUGA:Rendy Varera Sumbang Medali Pertama Indonesia di SEA Games 2025 dari Cabor Balap Sepeda
Sebelum insiden kebakaran terjadi, petugas keamanan mengaku mendengar bunyi ledakan keras.
Tak lama setelah terdengar ledakan, api mulai terlihat menjalar ke barang-barang di sekitarnya. Petugas keamanan menduga titik kebakaran terjadi pada gedung lantai 1.
"Kebakar sama kardus-kardus kan. Nah jadi apinya, asapnya juga banyak," jelas Rian, petugas keamanan.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, gedung 6 lantai tersebut hanya memiliki satu akses pintu masuk dan keluar yang berada di lantai satu.
"Teman-teman melihat memang tadi sejak siang atau sore hari untuk akses hanya satu ya," kata Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Romylus Tamtelahitu kepada awak media.
Minimnya jalur evakuasi ini menjadi faktor yang menyebabkan banyaknya jumlah korban meninggal dan terjebak dalam gedung.