Bincang Inklusif Kominfo, Bahas Peluang Keragaman Disabilitas Setara dan Berdaya

Kamis 11-12-2025,08:04 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

“Saya mengajak teman-teman disabilitas untuk ikut andil. Pemerintah sudah memberikan peluang, saya mengajak teman-teman untuk mengambil peluang-peluang tersebut,” tambah Budi.

Salah satu sosok yang mengambil peluang untuk semakin berdaya adalah kreator konten edukasi bahasa isyarat, Jennifer Natalie. Berangkat dari kegelisahan sebagai seorang tuli, ia menggunakan media sosial supaya lebih banyak orang yang bisa mengerti dan menggunakan bahasa isyarat. Ia tidak menyangka ketika membuat konten edukasi, ternyata banyak komentar positif dan netizen yang tertarik belajar bahasa isyarat.

“Saya melihat masih minim informasi dengan akses disabilitas, saya merasa harus membuat konten. Kemudian saya sebagai ibu tuli dan memiliki anak dengar, saya ingin anak saya juga menghargai keberagaman disabilitas,” jelas Jennifer. Media sosial dilihatnya sebagai media yang tak hanya menyuarakan pikirannya sebagai disabilitas, tetapi juga memperlihatkan kepada dunia bahwa disabilitas butuh dukungan dari khalayak luas. 

Peran masyarakat dalam membentuk ekosistem yang aman dan ramah disabilitas, begitu penting. Salah satunya dengan mendorong disabilitas menjadi lebih berdaya dan memberikan ruang berkarya. Salah satu komunitas yang mendukung pemberdayaan kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas adalah Precious One.

Tak sekadar komunitas, Precious One memberlakukan sistem selayaknya kantor untuk membuat  teman-teman disabilitas memiliki pengalaman yang sama dalam bekerja.

“Kami berharap jembatan antara teman disabilitas dan non-disabilitas semakin terhubung. Proses pemberdayaan yang paling dibutuhkan teman-teman disabilitas adalah kesempatan, kesempatan untuk memperbaiki diri, kesempatan untuk menyampaikan produk, dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas,” ujar Digital Marketing & Partnership Precious One, Mardea Mumpuni.

Lewat acara “Bincang Inklusif: Memberdayakan Penyandang Disabilitas, Menghapus Kekerasan”, diharapkan ruang dialog bagi para disabilitas semakin terbuka luas. Dengan menampung aspirasi dari berbagai pihak dan rekan disabilitas, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memberikan pelindungan dan kebijakan.

Terutama untuk membantu disabilitas semakin berdaya dengan memperhatikan keberagaman tantangan yang dihadapi baik teman-teman disabilitas fisik, intelektual, mental, sensorik, maupun disabilitas ganda. 

Kategori :