Dituding Salah Data, Bahlil Beberkan Kronologi Laporan Pemulihan Listrik Aceh

Jumat 12-12-2025,13:18 WIB
Reporter : Dimas Rafi
Editor : Dimas Chandra Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya angkat bicara setelah dituding publik memberikan laporan yang keliru kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kondisi listrik di Aceh pascabencana banjir dan longsor.

Bahlil dianggap menyampaikan informasi bahwa kelistrikan di Aceh hampir pulih, sementara fakta di lapangan menunjukkan masih banyak warga yang belum kembali menikmati pasokan listrik.

Bahlil menegaskan bahwa laporan yang ia sampaikan dalam rapat terbatas (ratas) dengan Presiden merupakan data resmi yang diterimanya langsung dari PLN, bukan klaim pribadi.

BACA JUGA:Situasi di TMP Kalibata Kembali Kondusif Usai Bentrokan, 10 Kendaraan Hangus Terbakar

BACA JUGA:Prabowo Minta Maaf Soal Listrik Aceh Belum Pulih Usai Banjir

"Saya sebagai Menteri ESDM meminta laporan dari, baik Pertamina maupun PLN," sebut Bahlil.

Ia mengaku memahami kegelisahan masyarakat yang masih terdampak dan meminta publik melihat konteks penyampaian laporan tersebut.

"Saya sampaikan apa yang dilaporkan PLN," ujar dia.

Menurutnya, PLN pada 7 Desember 2025 menyampaikan bahwa rasio pemulihan kelistrikan di Aceh diperkirakan mencapai 93 persen pada Minggu malam atau paling lambat Senin.

"Waktu itu PLN melaporkan kepada saya bahwa rasio elektrifikasi itu nanti di tanggal 7, hari Minggu malam atau Senin paling lambat, sudah mencapai 93 persen," jelas Bahlil.

Bahlil menambahkan bahwa data tersebut kemudian dibahas dalam tim penanganan bencana sebelum ia melaporkannya kepada Presiden Prabowo.

BACA JUGA:Jakarta Gelar Lomba Diskon di Pusat Perbelanjaan, Pramono Bakal Beri Keringanan Pajak

BACA JUGA:Polri Pamerkan Inovasi Canggih di Lembang: Makin Modern, Presisi dan Berdaulat Teknologi

Ia memastikan bahwa informasi yang disampaikan bukan hasil intrepretasi, melainkan murni berdasarkan laporan teknis instansi terkait.

"Atas dasar laporan itu karena mereka yang menguasai teknis, kemudian dirapatkan dalam tim bencana, dan saya melaporkan kepada Bapak Presiden. Itu juga dilaporkan oleh PLN. Kira-kira itu ceritanya," ungkapnya.

Kategori :