Selain proses produksi, pemilihan menu pun dilakukan dengan perhitungan cermat. Setiap porsi disesuaikan dengan angka kecukupan gizi (AKG) sesuai kelompok penerima manfaat.
“Untuk anak sekolah, susu harus berapa mililiter, buah harus berapa gram. Tidak boleh ada yang melenceng dari takaran,” kata dia.
Saat ini, SPPG Tanah Sareal memproduksi lebih dari 3.500 porsi MBG setiap hari. Paket makanan itu didistribusikan ke 15 sekolah TK, SD, SMP, dan SMA sederajat dalam radius sekitar lima kilometer dari dapur. Selain siswa, program ini juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Pada tahap akhir, pengelolaan sampah juga menjadi perhatian. SPPG memilah sampah sisa makanan dan sisa bahan pangan.
Sampah tersebut kemudian disalurkan kepada pelaku usaha kecil di sekitar lokasi, seperti peternak lele dan maggot, sehingga memberi manfaat lanjutan bagi masyarakat sekitar.