Sementara itu, menu ayam pop yang identik dengan sambal pedas dimodifikasi menggunakan saus tomat halus agar tetap menampilkan warna merah khas, namun ramah bagi kondisi pasien.
Untuk menghadirkan tekstur renyah, Chef Esach menggantikan kerupuk dengan crispy kale sesuai rekomendasi ahli gizi.
Adapun nasi goreng siram kepiting terinspirasi dari keinginannya saat sakit untuk menyantap makanan gurih dengan sedikit kuah. Menu ini dilengkapi sayuran ala capcai dan daging kepiting yang dihaluskan agar menyatu dengan kuah kentalnya.
BACA JUGA:Kolaborasi dengan BMW Tunas, Mandaya Royal Hospital Puri Hadirkan Layanan Medical Check-Up Eksklusif
Seleksi Ketat Tim Ahli Gizi
Chef Esach menegaskan bahwa proses penciptaan menu tersebut melalui seleksi dan evaluasi ketat oleh tim dokter dan ahli gizi Mandaya Royal Hospital. Setiap resep harus dituliskan secara detail dan diajukan untuk penilaian medis.
“Beberapa bahan sempat ditolak. Meski hanya sedikit demi rasa, tetap tidak diizinkan karena pertimbangan kesehatan pasien,” ungkapnya.
Setelah beberapa kali revisi, ketiga menu tersebut akhirnya mendapat persetujuan. Namun sebelum resmi disajikan, tim ahli gizi masih melakukan uji cita rasa (test food) untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.
BACA JUGA:Mandaya Royal Hospital Puri dan GEA Medical Kampanye 'Langkah Kecil Menuju Sehat Bersama'
Makan Enak, Proses Pemulihan Lebih Baik
Melalui inovasi menu ini, Chef Esach berharap pasien yang menjalani perawatan di Mandaya Royal Hospital Puri dapat tetap menikmati makanan lezat tanpa mengabaikan kebutuhan nutrisi untuk penyembuhan.
Menurutnya, kondisi psikologis pasien sangat berpengaruh terhadap proses pemulihan. “Jika pasien merasa bahagia dan menikmati makanannya, penyembuhan bisa berjalan lebih cepat,” ujarnya.
Sebagai penyintas kanker, Chef Esach juga menyampaikan pesan harapan bagi para pejuang kesehatan lainnya agar tetap optimistis dalam menjalani proses perawatan.