Kemenag Perkuat Literasi Al-Qur’an di Sekolah, Asesmen Nasional Jadi Fondasi Kebijakan Pendidikan Agama

Jumat 19-12-2025,13:47 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

Untuk mendukung pelaksanaan asesmen secara nasional, digunakan aplikasi CintaQu (Cinta Tartil al-Qur’an), sebuah platform digital terstandar yang memudahkan proses asesmen, pendokumentasian hasil, serta pemetaan kemampuan baca Al-Qur’an guru PAI secara sistematis dan terintegrasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa asesmen ini bukan sekadar pengukuran, tetapi menjadi dasar pembinaan berkelanjutan.

"Asesmen ini tidak dimaksudkan untuk memberi label, melainkan untuk memetakan kebutuhan riil guru. Dari sinilah kebijakan pelatihan, penguatan kompetensi, dan pendampingan akan disusun secara lebih tepat sasaran," ujar Dirjen.

Metode dan Komponen Penilaian

Sistem penilaian menggunakan metode pengurangan bobot, di mana setiap peserta pada awalnya memperoleh nilai 100. Kesalahan dalam membaca akan mengurangi nilai dengan skala 0,5 hingga 4 poin, bergantung pada tingkat kesalahan dan dampaknya terhadap makna bacaan.

BACA JUGA:Kabar Baik! Guru Dapat BSU Kemenag 2025, Simak Syarat dan Cara Pencairannya

Adapun, empat komponen utama yang menjadi dasar penilaian meliputi Makharij Al-Huruf, Shifat Al-Huruf, Ahkam Al-Huruf dan Ahkam Al-Mad wa Qashr.

Untuk hasil asesmen diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni Mahir (96–100), Menengah (91–95), dan Pratama (0–90).

Sepanjang tahun 2025, asesmen kemampuan baca Al-Qur’an guru dan pengawas PAI telah dilaksanakan di wilayah Pulau Jawa dengan melibatkan lebih dari 120 ribu peserta dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA/SMK.

Secara rata-rata, hasil asesmen wilayah Jawa menunjukkan:

  • Kategori Mahir: sekitar 13–15 persen
  • Kategori Menengah: sekitar 28–30 persen
  • Kategori Pratama: sekitar 55–60 persen

Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pungkas Bahjurii Ali, menilai temuan ini menunjukkan eratnya hubungan antara kualitas pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia.

BACA JUGA:Link Unduh Kalender Hijriah 2026 Versi Kemenag, Lengkap Tanggal Penetapan Ramadhan dan Lebaran

"Literasi, termasuk literasi Al-Qur’an, sangat menentukan kualitas manusia. Penguatan pendidikan dasar menjadi kunci agar dampaknya terasa pada sektor lain seperti kesehatan dan kesejahteraan," ujarnya.

Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah (BMD) Kementerian Dalam Negeri, H. Yudia Ramli, M.Si, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyukseskan program ini.

"Permasalahan literasi tidak bisa diselesaikan secara parsial. Dibutuhkan tata kelola, regulasi, dan pengawasan yang kuat agar program ini berkelanjutan dan akuntabel," kata Yudia.

Ia menambahkan bahwa dukungan pemerintah daerah sangat penting, terutama dalam pemberian apresiasi dan insentif bagi guru mengaji dan pendidik agama di tingkat akar rumput.

Kementerian Agama menegaskan bahwa hasil asesmen ini akan menjadi baseline nasional dalam penyusunan kebijakan peningkatan kompetensi guru PAI. Ke depan, Kemenag akan menyiapkan program pelatihan berjenjang, penguatan kapasitas guru, serta mendorong peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung budaya literasi Al-Qur’an di sekolah.

Kategori :