JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah kini mengizinkan masyarakat untuk memanfaatkan kayu gelondongan pascabanjir di Sumatera.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut hal itu telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Kehutanan yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah.
"Kemenhut telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten kota berkaitan pemanfaatan kayu kayu jika akan dipergunakan untuk kepentingan rehabilitasi" kata Pras di Halim Perdana Kusuma, Jumat, 19 Desember 2025.
BACA JUGA:Asal Kayu Gelondongan Penyebab Banjir Sumatera Terungkap, Raja Juli Janji Umumkan Tersangka
Pras mengatakan kayu tersebut bisa dipergunakam untuk pembuatan hunian sementara maupun hunian tetap.
"Jadi sudah diatur regulasinya dan sudah disampaikan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota," imbuhnya.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkannya dapat berkoordinasi dengan pemerintah di daerah.
"Jadi kalau masyarakat ingin memanfaatkan tentunya dikoordinasikan dengan pemerintahan terkait di setiap jenjangnya," paparnya.
Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menantang Presiden Prabowo Subianto untuk membuktikan dan mengusut asal usul kayu gelondongan di peristiwa banjir Sumatera.
Menurut Greenpeace Indonesia, dikutip dari akun Instagram resminya, apa yang terjadi di banjir Aceh, Sumbar, dan Sumut adalah krisis iklim dampak dari deforestasi.
“Inilah suasana di Pantai Parkit, Padang Sumatera Barat yang dipenuhi tumpukan kayu yang terbawa oleh banjir bandang minggu lalu. Dampak dari cuaca ekstrem lewat Siklon Tropis Senyar yang hadir akibat dari perubahan iklim ditambah dengan perusakan lingkungan dan hutan yang seharusnya menjadi penyerap air hujan,” tulis akun resmi tersebut.
BACA JUGA:Ahli Kehutanan IPB Temukan Indikasi Pembalakan Liar di Balik Temuan Kayu Gelondongan Banjir Sumatera
Menurut Greenpeace Indonesia, apa yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh adalah dampak dari krisis iklim yang sayangnya akan sering kita rasakan di masa depan jika pemerintah masih terus membiarkan deforestasi terus terjadi di hutan Sumatera, Kalimantan dan Papua.
“Ini juga akan terus memburuk jika pemerintah masih mempertahankan energi kotor batubara dan setengah hati beralih ke energi terbarukan. Karena apa yang terjadi di Bumi bagian lain, akan berdampak pada seluruh penduduk Bumi,” tulisnya.