IDAI Soroti Mie Instan Jadi Konsumsi Harian Anak Pengungsian di Aceh, Retort Solusinya!

Senin 22-12-2025,18:21 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : Dimas Chandra Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan keprihatinan mendalam atas temuan banyaknya anak-anak korban bencana di Aceh yang mengonsumsi mie instan secara terus-menerus di tenda pengungsian.

IDAI mendesak pemerintah daerah dan donatur untuk beralih ke penyediaan makanan siap saji bergizi, khususnya teknologi pangan retort, demi mencegah krisis kesehatan jangka panjang.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR, dr. Piprim Basarah Yanuarso memperbolehkan anak-anak mengonsumsi makanan seperti mie instan.

BACA JUGA:Bahaya Balita Korban Bencana Sumatera Diberi Susu Formula, IDAI: Risiko Diare

BACA JUGA:Huawei Matepad 12X Siap Meluncur 9 Januari 2026, Tablet PC-level dengan M-Pencil Pro Pertama

Hanya saja, tidak diperkenankan dikonsumsi secara terus menerus karena beresiko mal nutrisi.

"Karena untuk bayi balita itu berbeda dengan orang dewasa ya. Tapi dalam kondisi darurat, tapi darurat itu tidak bisa lama-lama ya. Darurat itu mungkin tiga hari pertama misalkan tidak ada makanan apa pun selain mie instan ya mungkin oke untuk bertahan hidupnya," ujar dr. Piprim kepada awak media, Senin 22 Desember 2025.

Piprim mendesak agar dibangun lebih banyak tenda-tenda dapur umum sehingga asupan anak bisa tercukupi dibanding mengonsumsi mie instan terus menerus.

"Tetapi apabila sudah ada akses, kondisi ideal tentu saja bikin dapur umum. Kondisi ideal bikin dapur umum," sambungnya.

BACA JUGA:Jamnas YRFI ke-7, Gaungkan Keselamatan dan Solidaritas Komunitas di Yamaha Rev Festival

BACA JUGA:Polisi Ungkap Identitas 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Krapyak Semarang, Ada Warga Tangsel

Sebagai langkah konkret, IDAI merekomendasikan penggunaan makanan teknologi retort sebagai pengganti mie instan.

Pangan retort adalah makanan siap saji (seperti opor ayam, rendang, atau bubur kacang hijau) yang telah melalui proses sterilisasi pemanasan suhu tinggi dan dikemas secara kedap udara.

"Tapi jika itu belum ada, sebetulnya makanan terbaik yang diawetkan ya, sesperti retort yang divakum itu, kemudian dia pakai sterilisasi tanpa zat kimia," kata Piprim.

"Mungkin makanan-makanan ini bisa mengandung protein hewani atau karbohidrat juga yang bisa siap santap tanpa proses yang lebih ribet gitu ya," pungkasnya.

Kategori :