DUNIA internet tanah air lagi heboh-hebohnga. Bukan karena ada content creator baru yang pamer kekayaan, tapi karena soal harga langgananannya, Rp100 ribu! Dan, 100 Mbps.
Gabungkan keduanya, jadilah "Internet Rakyat". Inilah program era Presiden Prabowo Subianto yang baru saja digulirkan November 2025 lalu. Senjatanya? Teknologi 5G Fixed Wireless Access (FWA).
Pengelolanya? PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) lewat anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, yang berkolaborasi dengan Orex SAI. Juga, menjalin kemitraan dengan lainnya di sejumlah wilayah.
Siapa yang tidak ngiler? Bayangkan, dengan uang setara paket data "ecek-ecek" di operator seluler, Anda bisa dapat kecepatan dewa di rumah.
Tapi, di balik gegap gempita itu, ada pemandangan unik. Para raksasa telekomunikasi kita mendadak irit bicara.
Indosat Ooredoo Hutchison, misalnya. Ditanya soal "tantangan" dari program ini, jawabannya cuma satu kalimat pendek: "Ditunggu dulu ya."
Begitu juga Telkomsel, cek di laporan Bisik Disway edisi sebelumnya.
BACA JUGA:Internet Rp100 Ribu: Antara Harapan Warkop Menteng, Bisikan Kos Palmerah dan Gamang Sang Raksasa
Ibarat ada tetangga baru yang buka warung nasi padang dengan harga Rp5.000 per porsi, restoran bintang lima di seberangnya tentu mules. Pilihannya cuma dua: ikut banting harga atau diam-diam mengatur strategi.
Sementara itu, para pengamat dan pakar mulai pasang kuda-kuda. Ada yang menyebut ini keadilan bagi si miskin, ada yang meragukan napas bisnisnya karena biaya spektrum yang mencekik—mencapai Rp400 miliar setahun.
Apakah ini revolusi digital yang berkelanjutan, atau hanya pesta kembang api yang indah di awal namun padam saat anggaran habis?
Misteri 5G FWA: Senjata Baru di Tangan PT Surge
Internet Rakyat bukan sekadar internet murah. Ini adalah pertaruhan teknologi. Selama ini, kita mengenal internet kabel (Fiber to the Home/FTTH) yang harus gali-gali tanah dan pasang tiang di mana-mana. Melelahkan. Mahal. Lambat jangkauannya.
Lalu datanglah 5G FWA. Ini seperti jembatan udara. Sinyal dikirim lewat frekuensi 5G, lalu diterima oleh perangkat di rumah Anda. Tanpa kabel masuk ke rumah, tapi kecepatannya setara serat optik. PT Surge melihat celah ini. Lewat kolaborasi dengan Orex SAI, mereka mencoba mendobrak dominasi pemain lama.
Namun, langkah ini bukan tanpa hadangan. Program ini adalah tantangan langsung bagi kemapanan industri. Jika selama ini provider besar menikmati margin lebar dari paket data yang cepat habis, Internet Rakyat datang dengan tawaran unlimited yang harganya tak masuk akal bagi kalkulasi bisnis lama