Sawit Rakyat Mulai Panen
Ilustrasi petani sawit.-Pixabay-
BACA JUGA:Ekspor Minyak Goreng Kembali Dibuka Harga Sawit Masih Seribuan Rupiah
Selain itu, jika menjual ke pabrik, maka akan menambah biaya transportasi sekitar Rp 250 per kilogram karena petani harus mengantarkannya sendiri.
Fungsional Analis Prasarana dan Sarana Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Rudi Arpian mengatakan bukan hanya petani di Muara Enim yang merasakan manfaat dari PSR tapi juga petani di Musi Banyuasin.
Petani Muba yang mengikuti program peremajaan lahan sawit sejak 2017 sudah panen pada 2020 karena menggunakan bibit yang berkualitas.
”Usia tanaman menghasilkan sudah berproduksi lebih awal dari yang ditargetkan, dari semula 38 bulan tetapi saat usia 27 bulan sudah produksi,” kata dia.
Muba sejauh ini menjadi daerah yang mampu merealisasikan program PSR terluas di Indonesia dengan mencapai 14.919 hektare.
”Dari total luas tersebut, lahan seluas 4.446 hektare di antaranya sudah berproduksi,” kata dia.
Karena keberhasilan itu, Pemprov Sumsel mengajukan bantuan program peremajaan sawit rakyat (PSR) ke Kementerian Pertanian seluas 18,5 ribu hektare pada 2022 atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 13 ribu hektare.
Usulan ini berdasarkan permintaan dari koperasi dan gabungan kelompok tani di tujuh kabupaten/kota Sumsel.
Untuk diketahui ke-7 kabupaten/kota itu meliputi, Banyuasin (1.000 hektare), Ogan Komering Ulu (1.000 hektare), Musi Rawas (1.401 hektare), Muara Enim (1.671 hektare), Lahat (1.800 hektare), Musi Rawas Utara (649 hektare), dan Ogan Komering Ilir (11.050 hektare)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: antaranews.com