Sejarah Kelenteng Boen Tek Bio, Tempat Ibadah Umat Konghuchu Tertua di Tangerang

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kelenteng Boen Tek Bio merupakan tempat peribadatan umat Konghuchu yang paling tua di Tangerang.

Tedy dari Pusat Kajian Tionghoa Benteng Boen Tek Bio mengungkapkan bahwa kelenteng ini telah berdiri diperkirakan sejak 1684.

BACA JUGA:Jadwal Pertunjukan Barongsai dan Tari Naga di Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang, Tahun Ini Ada yang Beda

BACA JUGA:Ribuan Lampion Hiasi Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Sambut Imlek 2025

"Adanya komunitas orang-orang Tionghoa pada saat itu yang membuat satu pemukiman yang disebutnya Petak 9," ungkap Tedy kepada Disway, ditemui 28 Januari 2025.

Kemudian, Tedy melanjutkan, komunitas Tionghoa ini memegang teguh nilai-nilai leluhur, yakni "Di mana Bumi dipijak, di situlah langit dijunjung".

"Dia tetap berpijak kepada yang namanya norma-norma dari leluhurnya. Artinya mereka melakukan tetap mengingat leluhurnya dengan penghormatan," tuturnya.

BACA JUGA:Menjelang Imlek, Kelenteng Hok Lay Kiong Bekasi Mulai dihiasi Lampion

BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Kelenteng Terbaik di Jakarta untuk Rayakan Imlek 2025, Cek di Sini!

Diungkapkannya bahwa kelenteng sendiri memiliki filosofi, yakni memuliakan Tuhan, menghormati para leluhur.

"Maka di setiap kelenteng itu pasti di depannya itu ada altar yang kita sebut, untuk pertama ke Tuhan, Sang Khalik Yang Maha Agung sebagai penciptanya. Setelah itu baru leluhurnya," ungkap Tedy.

Lebih lanjut, sejarah panjang kelenteng ini membuatnya bertransformasi bentuk setelah dilalui berbagai pemugaran.

"Perkiraan oleh ahli-ahli sesepuh kita bilang, itu masih bentuknya atap rumbiak yang belum berbentuk seperti ornamen ini," bebernya.

Pemugaran berlangsung selama 12 tahun, yakni sejak 1844 hingga 1856. 

Sumber: