Gedung Terra Drone Kemayoran yang Kebakaran, Ternyata Perusahaan Layanan Drone Terbesar di Dunia

JAKARTA, DISWAY.ID - Baru saja terjadi kebakaran hebat yang melanda Gedung Terra Drone di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ternyata, gedung tersebut merupakan salah satu cabang perusahaan layanan drone terbesar di dunia.

Melansir dari laman website resmi Terra Drone, diketahui perusahaan ini adalah penyedia layanan drone terbesar di dunia yang menawarkan solusi mutakhir untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, analisis data dan lain-lainnya.

BACA JUGA:Tragis! 19 Jenazah Dievakuasi dari Lokasi Kebakaran Gedung Kemayoran, Terbakar saat Kejadian

Terra Drone berkantor pusat berada di Jepang dan telah hadir di seluruh penjuru dunia melalui jaringan mitra perusahaan grup dan kolaborator teknologinya.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016, di mana strategi utama Terra Drone ialah menggabungkan teknologi mutakhir dan pengetahuan lokal dengan mengakuisisi penyedia jasa drone lokal terbaik di banyak negara.

Kemudian, di tahun 2020, Drone Industry Insight menominasikan Terra Drone sebagai penyedia jasa drone nomor satu di dunia.

Hingga saat ini, Terra Drone sudah hadir di lebih dari 25 negara di seluruh dunia dan terus bermitra dengan produsen teknologi drone mutakhir, termasuk Indonesia.

Sementara itu, untuk Terra Drone Indonesia (sebelumnya adalah PT Aero Geosurvey Indonesia) merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa pemanfataa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk kegiatan survei udara pada aplikasi industri.

BACA JUGA:Kebakaran Dahsyat Gedung Terra Drone di Jakpus: Korban Tewas Diduga 10 Orang, Belasan Lainnya Terjebak Asap Pekat

Meliputi pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan dari udara.

Selain itu, Terra Drone Indonesia sendiri juga telah memberikan pelatihan dan konsultasi untuk perusahaan yang telah menggunakan drone untuk operasional sehari-hari.

Terra Drone Indonesia memiliki 2 kantor di wilayah yang berbeda yakni di Jakarta dan Bandung.

Dalam 5 tahun terakhir, perusahaan ini berhasil menyelesaikan kegiatan survei udara di lebih dari 600.000 hektar konsesi dan 2.500 kilometer koridor di berbagai sektor industri termasuk minyak & gas, kontruksi, pertambangan, utilitas dan perkebunan.

Sumber: