JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin bakalan untuk menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan di Indonesia akhir tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Rusia di Jakarta meskipun terdapat terdapat kecaman dari beberapa anggota agar Rusia dikelaurkan dari kelompok G20.
Meskipun demikian rencana Vladimir Putin ini tergantung dari keputusan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Tidak hanya G20, banyak organisasi Internasioal berusaha untuk mengeluarkan Rusia dan aksi dari pihak Barat ini benar-benar tidak adil,” jelas duta besar Rusia, Lyudmila Vorobieva.
Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang melakukan pertimbangan apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama G20 setelah invasinya ke Ukraina.
Kemungkinan bahwa setiap usulan tentang menyingkirkan Rusia akan mendapatkan perlawanan dari beberapa negara seperti China, India, Arab Saudi, dan lainnya.
Akibat seranganya ke Ukraina, Rusia menghadapi berbagai sanksi internasional yang dipimpin oleh negara-negara Barat untuk mengisolasinya dari ekonomi global, termasuk ditutupnya sistem pengiriman pesan bank global SWIFT serta membatasi transaksi oleh bank sentralnya.
BACA JUGA:Gubernur Jatim Keluarkan Surat Edaran Untuk Gunakan Kendaraan dan Kompor Listrik
“Ada diskusi tentang apakah Rusia masih pantas menjadi bagian dari G20,” kata sumber senior G7.
"Jika Rusia tetap menjadi anggota maka organisasi tersebut akan menjadi kurang berguna,” tambahnya.
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikan, Jake Sullivan mengungkapkan, kami percaya Rusia tidak dapat lagi melakukan tansaksi seperti biasanya lagi baik di lembaga-lembaga internasional serta dalam komunitas internasional.
BACA JUGA:Astra Bersama Polda Metro Jaya Perluas Area Kampung Tangguh
Meskipun demikian Amerika Serikat berencana akan melakukan pembahasan dengan sekutunya sebelum memutuskan hal tersebut.
Sebuah sumber Uni Eropa mengungkapkan bahwa posisi Rusia pada pertemuan G20 mendatang ditentukan oleh Indonesia sebagai tuan rumah.