MADRID, DISWAY.ID - Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah mengembangkan kerangka kerja baru untuk aturan Financial Fair Play (FFP).
Kerangka kerja baru ini kemudian akan menjadi dasar bagi sejumlah perubahan ketentuan FFP, yang akan berlaku mulai musim 2011/2012.
Rencananya, kerangka kerja anyar FFP ini akan diresmikan via keputusan rapat Komite Eksekutif UEFA, awal bulan depan.
Setelah itu, klub-klub Eropa memiliki tiga musim untuk perlahan beradaptasi dengan aturan FFP baru, yang mengatur pengeluaran klub.
BACA JUGA:Man United Siap Ajukan Penawaran untuk Tammy Abraham, AS Roma Patok Harganya Segini...
Dalam regulasi terbaru FFP ini, UEFA akan menilai situasi keuangan klub dalam satu musim.
Berdasarkan peraturan FFP saat ini, UEFA melakukan penilaian setiap tiga tahun, terutama terkait dengan beban upah pemain.
Dalam perubahan aturan tersebut, klub-klub Eropa nantinya hanya diperbolehkan menghabiskan 70 persen dari total pendapatannya.
Selain itu, klub-klub Eropa juga diharapkan memiliki selisih 10 juta euro dengan batas maksimal yang akan diterapkan.
BACA JUGA:Anthony Ginting Melaju ke Perempatfinal Swiss Open 2022
Dengan perubahan ketentuan FFP ini, UEFA berharap meningkatkan tranparansi keuangan klub dan terus mendorong perimbangan kekuatan antara klub dalam hal sokongan finansial.
UEFA pun telah menyiapkan sejumlah sanksi terhadap klub-klub yang nantinya diketahui melanggar aturan ini.
Salah satu sanksi terberat adalah degradasi dari kasta tertinggi kompetisi antarklub Eropa, mulai dari level tertinggi, Liga Champions, ke Liga Europa, hingga ke UEFA Conference League.
Dilansiran Marca, setidaknya ada 40 klub yang terancam tidak bisa mematuhi aturan anyar FFP ini apabila tidak mengubah cara mengelola pendapatan dan pengeluaran.
"Sebuah laporan dari UEFA menyebut, ada 40 klub yang terancam tidak bisa mematuhi aturan baru FFP ini jika mereka tidak beradaptasi dalam hal tata kelola keuangan klub," tulis laporan Marca, Jumat 24 Maret 2022.