JAKARTA, DISWAY.ID – 2 warga Cirebon gantung diri H-1 Lebaran, dimana kedua korban berada di 2 desa yang berbeda.
Kejadian pertama berada di Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang di Desa Panguragan Wetan, Kabupaten Cirebon, di mana korban berstatus mahasiswa berinisial K.
Warga menemukan korban sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu 1 Mei saat hendak kesawah dan langsung melaporkan ke Polsek Dukupuntang.
Petugas kepolisian langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban beserta keluarga yang ditinggalkan untuk mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut.
BACA JUGA:Tips Kelola Uang THR di Hari Raya Idulfitri Agar Tidak Gampang Ludes, Begini Caranya
Dari keterangan keluarga, terungkap bahwa korban berinisial K yang sehari sebelumnya sempat dimarahi oleh kakaknya.
Menurut keterangan keluarga pada Polisi, selama ini korban dikenal pendiam dan tertutup, namun mereka tidak menduga bakal berbuat nekat mengakhiri hidup.
Dilansir dari radarcirebon.com, Kapolsek Dukupuntang, AKP Affandi mengatakan, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
BACA JUGA:Ogah Cari yang Baru, Bill Gates Buka Peluang Rujuk dengan Mantan Istri: Saya Tidak Punya Rencana
Kejadian kedua berada di Desa Panguragan Wetan yang benisial S (52) yang ditemukan dalam kondisi gantung diri di rumahnya.
Jenazah korban ditemukan oleh saksi bernama Suhudi (41) yang datang ke rumah korban.
Dari keterangan yang didapat dari Polisi, kerabat menyebutkan bahwa Suhartono diduga depresi karena istrinya meninggl dunia seminggu yang lalu.
BACA JUGA:Heboh! Pria Diduga Jenderal Gatot Salat Dulu Sebelum Maksiat, Benarkah?
Terhadap S, keluarga korban juga menolak untuk dilakukan opotsi dan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah kerena jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Nopi Rosyida (Psikolog Gadjah Mada Medical Center) dalam kegiatan Webinar Series menyatakan, masalah psikologis yang paling banyak dialami adalah 67 persen mengalami depresi.