Belum Diketahui Penyebabnya, IDI Beberkan Gejala Hepatitis Akut pada Anak dan Dewasa

Rabu 04-05-2022,19:41 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, DISWAY.ID-Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi meminta seluruh organisasi profesi medis di bawah IDI; seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas, posyandu, dan klinik praktik mandiri; serta dokter praktik perorangan mewaspadai setiap gejala hepatitis pada anak dan dewasa. 

Adib menjelaskan, hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala, antara lain, perubahan warna urine menjadi gelap, bisa disertai warna feses yang pucat, dan beberapa bagian tubuh menjadi kuning. 

Kemudian gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah atau nyeri perut, lesu, dan/atau hilang nafsu makan, diare, serta kejang.

Dalam gejala klinisnya, infeksi hepatitis akut ini ditandai dengan beberapa indikator. 

Antara lain, serum aspartate transaminase (AST/SGOT) atau alanine transaminase (ALT/SGPT) dalam darah lebih dari 500 liter per serum.

Adib menjelaskan, laporan laboratorium dari berbagai kasus sementara ini menunjukkan negatif infeksi virus hepatitis A, B, C, D, hingga E. 

Namun, pada beberapa kasus ditemukan infeksi SARS-CoV-2 yang bisa berbarengan (koinfeksi) dengan adenovirus.

BACA JUGA:WHO Ungkap 4 Kemungkinan Penyebab Hepatitis Misterius, Mutasi Covid Salah Satunya

”Oleh karena itu, pemeriksaan patogen biologis maupun kimiawi perlu dilakukan lebih lanjut,” tuturnya.

Adib mengatakan, IDI meminta bantuan dan dukungan dari setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk aktif mengedukasi masyarakat tentang perlunya segera mengunjungi fasyankes terdekat apabila ada anak atau anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala hepatitis akut.

”Jika gejala ditemukan, segera berkoordinasi dengan dokter spesialis anak untuk menindaklanjuti dan mengawasi dengan ketat penyakit ini serta melaporkan kepada dinas kesehatan setempat,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso juga meminta seluruh dokter anak dan residen dokter anak turut mengawasi apabila gejala di atas muncul pada pasiennya. 

Bagi masyarakat, Basarah tetap mengimbau agar tidak panik dan berhati-hati.

Cara pencegahan yang bisa dilakukan antara lain mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan bersih yang matang, serta membuang tinja dan/atau popok sekali pakai pada tempatnya.

Kemudian menggunakan alat makan sendiri-sendiri serta memakai masker dan menjaga jarak

Kategori :