JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam pengembangan pabrik baterai mobil listrik (EV), CATL kembali dikabarkan akan bengun pabrik di Amerika Serikat.
Rencana CATL bakal bangun pabrik baterai EV di Amerika ini nantinya akan menyuplai untuk kebutuhan BMW dan Ford.
Contemporary Amperex Technology Co (CATL) merupakan pabrik baterai EV terbesar dunia ini mengincar daerah Carolina Selatan dan Kentucky.
Dilansir dari reuters.com, rencana CATL bakal bangun pabrik baterai EV di Amerika yang akan memulai produksi pada 2026 mendatang
BACA JUGA:Debut Perdana Marc Klok Bersama Timnas Indonesia, Tak Sabar Segera Libas Vietnam
Selain memenuhi permintaan dari BMW dan Ford, CATL sendiri juga memesok baterai EV unutk kebutuhan Tesla serta VW.
Zeng Yuqun, selaku Founder and Chairman of CATL mengatakan pada hari Kamis 5 Mei lalu bahwa perusahaannya sedang menjajaki kemungkinan untuk melokalisasi produksi untuk pembuat mobil luar Tiongkok.
“CATL telah memulai memproduksi baterai untuk pasar luar negeri pada sejak tahun 2021 dan kami ingin mempertahankan posisi ini sebagai pemasok baterai utama sebagai pemasok pada pabrikan mobil di luar Tiongkok,” tambah Zeng.
BACA JUGA:Tol Semarang-Jakarta Mulai One Way, Hindari Kemacetan Silakan Cari Jalur Alternatif
Rencana ini dikuatkan di mana pada 2020 lalu, CATL telah membeli fasilitas di Glasgow, Kentucky namun masih belum dipastikan apakah lokasi tersebut akan dijadikan pabrik baterai EV.
Perusahaan yang bermarkas di Ningde, Fujian ini meningkatkan produksi dan sumber mineralnya dalam memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat.
Salah satu perusahaan konsultan Wood Mackenzie mengatakan CATL saat ini terus berusaha untuk meningkatkan pasokan baterai EV hingga 3 kali lipat dari produksi tahun ini pada 2025 mendatang.
Ekspansi dari CATL ini juga didukung oleh pernyataan BMW yang mangungkapkan bahwa pabrikan asal Jerman ini kemungkinan akan mendirikan pabrik baterai EV, namun akan melakukan kerjasama dengan mitra mereka.
Minggu ini, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan akan mengalokasikan lebih dari 3 miliar dollar Amerika dalam pendanaan infrastruktur untuk membiayai pabrik EV.