Apa Itu Nikuba, Alat Niku Banyu yang Bisa Mengubah Air jadi BBM

Minggu 08-05-2022,09:44 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

BACA JUGA:Cara Kerjanya Nikuba Bikin Air Jadi Bahan Bakar Kendaraan, Bisa Untuk Semua Mesin 4 Tak

"Kalau bicara nilai tentang migas atau bahan bakar ini merupakan nilai strategis. Jadi kita harus mengangkat nilai utama sebagai acuan atau sebagai sebagai produk pengganti  BBM ini,” ungkapnya.

“Artinya cukup dengan air sudah bisa menggunakan kendaraan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tandas Kunto.

Saat ini, Menurut Aryanto, Nikuba sedang dalam proses pengurusan legalitas dan administrasi lainnya. 

“Saya akan urus dulu legalitasnya dan jika sudah ada, maka saya akan segera kembali memproduksi Nikuba untuk pesanan dari Pak Pangdam Siliwangi,” tambah Aryanto sambil menambahkan akan memasarkan alat ini dengan banderol harga Rp 4,5 juta.

Bahaya Bahan Bakar Nitrogen pada Kendaraan 

Mengubah hidrogen menjadi bahan bakar bukan yang pertama kalinya terdengar. 

Dirangkum dari berbagai sumber, sejarah penggunaan bahan bakar hidrogen terdapat cerita kecelakaan akibat penggunaan tersebut.

Salah satunya adalah peristiwa bersejarah meledaknya pesawat Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.

BACA JUGA:Nikuba, Alat Ubah Air Jadi BBM Buatan Warga Cirebon Bakal Dipamerkan di KTT G20

Hindenburg merupakan kapal udara Zeppelin Jerman yang habis terbakar hanya dalam waktu  beberapa menit saat akan berlabuh di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat. 

Akibat musibah ini sebanyak 35 orang meninggal dunia dari 62 total penumpang.

Beberapa pabrikan kendaraan seperti Toyota, Hyundai, Honda dan beberapa lainnya juga pernah mengembangkan penggunaan bahan ini untuk produk mereka. Saat dikembangkanya sistem bahan bakar hidrogen tidak selancar yang dibayangkan.  

Pada Juni 2019, stasiun pengisian hidrogen di Sandvika, Norway meledak dan menyebabkan Toyota dan Hyundai menghentikan penjualan mobil berbahan bakar hidrogen.

Sementara hasil dari penelitian di Perancis pada 2009 mengungkapkan bahwa kendaraan penumpang sangat berbahaya menggunakan bahan bakar hidrogen karena berpotensi meledak.

Hidrogen diketahui akan meledak sendiri pada temperatur 500 derajat celcius atau terkena percikan api.

Kategori :