Cara Kerja Mobil Hidrogen Dibeberkan IFHE
Cara kerja mobil hidrogen dibeberkan IFHE, di mana mobil jenis ini menjadi salah satu teknologi dalam menekan emisi gas buang.-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Cara kerja mobil hidrogen dibeberkan IFHE, di mana mobil jenis ini menjadi salah satu teknologi dalam menekan emisi gas buang.
Sejak beberapa tahun lalu, mobil bertenaga atau fuel cell electric vehicle (FCEV) kembali menjadi perbincangan hangat di Indonesia.
Pasalnya, penggunaan bahan bakar hidrogen sendiri menjadi perhatian banyak orang usai disebut-sebut sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
Menurut Deputi 1 Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE), Hary Devianto, mobil hidrogen dioperasikan dengan menggunakan alat yang dapat mengkonversikan energi hidrogen yang bereaksi dengan oksigen, dan menjadi air.
BACA JUGA:Indonesia-Estonia Teken Kontrak Kerja Sama, Siap Investasi Perdagangan, Farmasi hingga Intelijen
BACA JUGA:Akibat Perceraian dengan Baim Wong, Paula Verhoeven Ngaku Sampai Konsultasi ke Psikolog
Menurut Hary, proses ini dinamakan sebagai proses elektrolis, di mana air mengalirkan arus listrik ke elektroda tempat air dan katalis berada, sehingga air dipecah menjadi gas hidrogen dan oksigen.
“Ada hidrogen yang bereaksi dengan oksigen dari udara lewat proses elektrokimia. Proses ini menghasilkan listrik, panas, dan air,” jelas Hary kepada Disway.id di Jakarta, pada Selasa 22 April 2025.
Diketahui, saat ini negara Jepang dan Korea Selatan adalah negara yang diketahui telah memproduksi mobil-mobil hidrogen yang ada di dunia, contohnya adalah seperti Hyundai Nexo dan Toyota Mirai.
BACA JUGA:Aktor Fachri Albar Kembali Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba Kedua Kalinya
BACA JUGA:Tak Muluk-muluk, KOI Berharap Raih Tiga Medali Emas di Olimpiade Los Angeles 2028
Kendati begitu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan bahwa Indonesia bisa saja mengadopsi pengembangan teknologi kendaraan bertenaga hidrogen ini lebih cepat dari negara-negara lain.
Menurut Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, hal ini dikarenakan Indonesia tidak perlu memulai teknologi hidrogen tersebut dari awal.
Namun, dirinya juga menambahkan bahwa kerjasama Pemerintah juga dibutuhkan dalam proses pengembangan teknologi hidrogen ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
