JAKARTA, DISWAY.ID – Mobil hydrogen merupakan kendaraan masa depan yang mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan dengan mobil listrik tenaga baterai serta plug ini hybrid.
Bagaimana tidak, beberapa alasan yang dipaparkan oleh Dr Dedi Rohendi MT yang merupakan ilmuwan peneliti fuel cell dari FMIPA Universitas Sriwijaya (Unsri).
Mobil hydrogen pada dasarnya merupakan mobil listrik alias electric vehicle (EV), hanya saja sumber energinya yang berbeda.
EV bergerak dengan tenaga listrik yang disimpan dalam baterai mobil atau Battery Electrical Vehicle (BEV).
BACA JUGA: Rusia Siapkan Nuklir jika Swedia dan Finlandia Bergabung ke NATO
Sedangkan listrik pada mobil hidrogen dihasilkan dari gas hydrogen yang ditampung dalam tabung di dalam mobil.
Gas ini kemudian direaksikan dengan oksigen dari udara sekitar pada sebuah alat yang bernama fuel cell stack.
Listrik akan dihasilkan dari proses elektrokimia tersebut, karena hal itulah mobil hydrogen dikenal dengan nama Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
BACA JUGA: Ustaz Yusuf Mansur Mendadak Nangis Pilu Ingatkan Anak Muda: Sesalah-salahnya Ulama Itu...
Berbagai kelebihan dari EV dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak atau fosil yang paling terasa adalah emisi gas buang.
Karena mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang karbon yang menjadi isu utama kerusakan lingkungan dan efek rumah kaca, yang bertanggung jawab pada perubahan iklim (climate change).
Ada beberapa keunggulan FCEV dengan EV yang diungkapkan oleh Dr Dedi.
BACA JUGA: Frank James Dituduh Teroris, Hukuman Seumur Hidup Menanti
“Mobil listrik menggunakan baterai yang memerlukan waktu 4 sampai 5 jam setiap pengisian daya atau charging. Kalau mobil hidrogen hanya perlu 3 sampai 4 menit saja untuk mengisi ulang hidrogennya,” ujar Dr Dedi.
Dia menjelaskan, daya listrik pada mobil listrik berbaterai mengandalkan pasokan listrik yang bersumber dari pembangkit listrik.