Rusia Siapkan Nuklir jika Swedia dan Finlandia Bergabung ke NATO
Dalam satu kesempatan Presiden Jokowi bersua dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.-Twitter/@Asean-
LONDON, DISWAY.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menebar ancaman dengan sikapnya yang terkesan membuka jalan perang.
Kali ini memperingatkan NATO untuk tidak main-main terhadap upayanya bermain di kawasan Baltik dengan cara merayu Swedia dan Finlandia bergabung.
Putin juga menegaskan kepada kedua negara itu untuk mempersiapkan diri dengan acaman serangan nuklir jika nekat bersekutu dengan aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat itu.
BACA JUGA: Ancaman PHK Massal, Tiongkok Tiru Indonesia Beri Bantuan di Tengah Kebijakan Lockdown
Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km dengan Rusia, dan Swedia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan aliansi NATO atau tidak.
Finlandia akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan, seperti yang disampaikan Perdana Menteri Sanna Marin, Kamis 14 April 2022.
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, angkatan laut dan udara di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.
BACA JUGA: Tega! Tentara Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tengah Bulan Suci Ramadan
Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir. Ia menyebut tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik bebas nuklir di mana Rusia memiliki eksklave Kaliningrad jika posisi sudah terjepit di antara Polandia dan Lithuania.
”Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik, keseimbangan harus dipulihkan,” kata Medvedev.
”Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya," katanya.
BACA JUGA: Liow 'Crazy Rich' Malaysia dengan Sederet Kejahatannya
”Jika tangan kita dipaksa dengan baik perhatikan, bukan kita yang mengusulkan ini,” imbuhnya.
Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reuters