BACA JUGA:Banyak Orang Tua Siswa Tanyakan PPDB Jakarta 2022 di SMAN 70
Korban pun terbujuk oleh pelaku. Setibanya di perjalanan sampai wilayah Kanci, Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon korban tiba-tiba disekap, dipukul, lalu diikat kaki dan tangannya.
Bahkan, mulut serta matanya pun ditutupi dengan menggunakan lakban.
Tidak hanya menerima pukulan saja, korban juga diancam dan akan dibunuh jika melawannya.
Pelaku kemudian menguras uang yang ada di dompet dan ATM milik korban. Kejadian tersebut, uang Rp 200.000 dalam dompet, ponsel, dan uang dalam ATM sebesar Rp 400.000 diambil oleh pelaku.
Setelah itu, korban dibuang di wilayah Bukit Maneungteung (Ajimut) Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon dalam kondisi mata dilakban dan kaki serta tangan diikat.
“Saat hendak di buang juga DA merasa kasihan, sehingga lakban juga di longgarin agar bisa minta tolong,” tuturnya.
BACA JUGA:Kabupaten Tangerang Dapat Kuota Haji 890 Orang, Terbanyak di Banten
AKP Nani Kusmayati pun mengaku ketika pukul 23.30 WIB, anggotanya juga berpatroli lewat di Ajimut. Anggota juga sempat mendengar suara aneh, karena di wilayah tersebut terkenal angker.
Sehingga anggota patroli mengira suara tersebut adalah orang gila. Sehingga, melanjutkan patroli.
Namun, saat anggota balik lagi barulah anggota mengetahui adanya kumpulan masyarakat di pinggir jalan karena ada korban perampokan yang diikat dan di buang di wilayah Ajimut.
“Soalnya wilayah itu gelap, tidak terlihat jelas. Itu pun ketahuan saat ada warga di pinggir jalan. Jadi anggota patroli berhenti.”
“Saya meminta kepada Dishub agar dipasang PJU di lokasi Ajimut. Karena gelap, makanya ada pelaku buang orang di situ,” tandasnya.
(Artikel ini sudah tayang di radarcirebon.com dengan judul Perampokan Travel Gelap Waled Cirebon, Cerita Korban: Kalau Pingsan Sekalian Dimatikan Terus Mutilasi