BANDUNG, DISWAY.ID -- Usai viral karena diduga melakukan kelalaian terhadap pasien Kanker Stadium 4, Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Abdul Hadi Wijaya meminta lakukan perbaikan.
Abdul Hadi Wijaya menanggapi kasus kematian seorang pasien pengidap kanker stadium 4 yang diduga akibat kelalaian petugas kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Kini, hal tersebut katanya sudah menjadi diskusi di kalangan pimpinan rumah sakit.
BACA JUGA:Denny Siregar Sebut UAS Bisa Terancam Hukuman Mati di Singapura? Penyebabnya Sangat Mengerikan
BACA JUGA:Awas Jual Beli Bangku, PPDB SMP Dibuka Mulai Hari Ini di Kota Prabumulih
Hadi mengungkapkan, kasus kelalaian yang terlanjur viral ini sudah menjadi bahan pembelajaran bagi seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Jawa Barat.
Terutama dalam hal penanganan dan memberikan pelayanan bagi pasien tanpa pandang bulu.
“Di kalangan pimpinan rumah sakit juga, ini (kasus kematian pasien kanker stadium 4 di RSHS) sudah menjadi bahan pelajaran dan mereka juga sepakat untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” kata Abdul Hadi seperti dilansir Jabar Ekspres, Senin 23 Mei 2022.
Sedangkan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Hadi berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) dapat menyempurnakan aturan-aturan seperti berkomunikasi dengan pihak keluarga.
BACA JUGA:Ribuan Orang Karawang Utara Bergerak Datangi Kantor Pemkab dan DPRD
BACA JUGA:TMII Ditutup Kembali Hingga Agustus 2022 Percepat Proses Revitalisasi
“Untuk dikalangan Dinas atau Pemerintah secara umum, kasus ini agar dijadikan atau disempurnakan aturan-aturan seperti dikomunikasikan dengan pihak keluarga atau dengam publik ketika ada kondisi-kondisi seperti ini,” ucapnya
Sehingga dengan adanya hal tersebut, semua Rumah Sakit khususnya di Jawa Barat dapat melakukan peningkatan yang continue terhadap fungsi-fungsi yang ada, seperti adanya Dewan Pengawal Mutu, ada komite etik yang nantinya dapat mencakup komite etik kedokteran, keperawatan, bahkan hukum.
“Jadi ini semua agar mereka senantiasa menjalankan dan mengontrol peningkatan kualitas di rumah sakit kepada pasien. Termasuk juga ke dalam penanganan ketika ada kondisi-kondisi yang menyebabkan viral,” ujarnya.
“Jadi jangan sampai nantinya rumah sakit ini terkesan kelabakan terus, saling lempar-lempar (kewajiban). Sehingga ini sistemnya harus segera dibuat atau diperbaiki,” tambahnya.