Buya Syafii seorang tokoh yang langka karena beliau dikenal sebagai tokoh yang tidak haus dengan harta dan kekuasaan. Hidup terbilang sederhana sehingga banyak orang yang terkejut apabila berhadapan dengannya.
Syafii juga dikenal sebagai sosok pantang menyerah serta teguh memegang prinsip. Nilai-nilai ajaran agama sangat kental mewarnai sikap dan kepribadiannya.
Syafii kerap mengingatkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya sebagai gerakan Islam, gerakan tajdid (pembaru) dan dakwah amar makruf nahi munkar, tetapi juga sebagai gerakan ilmu.
Presiden Jokowi mengenang dua bulan lalu yang sempat menjenguk Buya Syafii di Sleman.
“Dua bulan lalu, saya datang menjenguk Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta, saat beliau baru keluar dari rumah sakit, seusai perawatan selama beberapa hari. Saat itu, beliau sudah sehat dan terlihat bugar,"”kata Presiden.
Menurut Presiden, itulah pertemuan terakhirnya dengan Buya Syafii. Presiden Jokowi menyebut Buya Syafii sebagai tokoh bangsa yang dicintai. "Selamat jalan Sang Guru Bangsa," ucap Jokowi.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengucapkan belasungkawa yang mendalam. “Wapres mengucapkan bela sungkawa mendalam. Abah merasa sedih kehilangan tokoh besar sebagai perekat bangsa,” kata Masduki.