MOSKOW, DISWAY.ID-Kremlin melaporkan, Presiden Vladimir Putin telah menghubungi pemimpin Prancis dan Jerman.
Dalam perbincangan melalui telepon, Presiden Putin menegaskan bahwa Moskow bersedia membahas cara-cara untuk memungkinkan Ukraina melanjutkan pengiriman gandum dari pelabuhan Laut Hitam.
“Rusia siap membantu menemukan opsi untuk ekspor gandum tanpa hambatan, termasuk ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam,” kata Kremlin.
Putin juga memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bahwa Rusia siap untuk meningkatkan ekspor pupuk dan produk pertaniannya jika sanksi terhadap Moskow dicabut.
BACA JUGA:Ukraina Klaim Pukul Mundur Rusia di Wilayah Donetsk dan Luhansk
Itu adalah permintaan yang sama yang dia ajukan dalam percakapan dengan para pemimpin Italia dan Austria dalam beberapa hari terakhir.
Ukraina dan negara-negara Barat menuding Rusia sengaja menciptakan krisis pangan sebagai senjata dalam invasinya ke Kiev, dan telah membuat harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak.
Di lain pihak, Rusia beralasan situasi tersebut dipicu oleh sanksi Barat terhadap Moskow.
BACA JUGA:Ukraina Timur Hancur Lebur, Zelensksyy Desak Barat Sanksi Keras Rusia
Kremlin mengatakan Putin juga mengatakan Rusia bersedia melanjutkan pembicaraan dengan Ukraina.
"Perhatian khusus diberikan pada status negosiasi yang dibekukan karena Kiev. Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi keterbukaan pihak Rusia untuk melanjutkan dialog," kata Kremlin.
Diketahui, Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga pasokan gandum global.
Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama. Sedangkan Ukraina pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari
Namun, invasi Rusia ke Ukraina mengubah rantai distribusi gandum, minyak jagung, bunga matahari dan pupuk.
Negara pengimpor kesulitan mendapatkan pasokan dari dua negara yang tengah berkonflik itu.