JAKARTA, DISWAY.ID – Rusia uji coba rudal hipersonik Zirkom tembus 9 kali kecepatan suara Sabtu 28 Mei lalu ditengah pertikaiannya dengan Ukraina.
Uji coba rudal hipersonik Zirkom tersebut dilakukan oleh Angkatan Laut Rusia untuk melihat bagaimana efektifnya rudal tersebut dalam melakukan penyerangan.
Laksamana Gorshkov dari Armada Utara Rusia di Laut Putih mengatakan bahwa dalam uji coba rudal hipersonik Zirkom tersebut berhasil mengenai sasaran yang jaraknya 540 mil laut atu sekitar 1.000 km.
BACA JUGA:Nahas, Ibu-ibu Meninggal Dunia Gegara Diserempet Truk Trailer di Cilincing, Pelaku Kabur
Uji coba rudal hipersonik Zirkom ini satu dari rangkaian program yang dilakukan oleh Rusia yang rencananya rudal hipersonik Zirkom akan digunakan pada akhir tahun 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Zircon mampu terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan 620 mil.
Putin juga menambahkan bahwa rudal hipersonik Zirkom akan membuat posisi kemampuan militer Rusia semakin kuat secara signifikan.
Rudal hipersonik Zirkom dirancanakan akan digunakan pada kapal penjelajah, Fregat dan kapal selam Rusia.
BACA JUGA:Waspada Wabah Cacar Monyet 21 Warga Nigeria Positif Terinfeksi dari 200 Kasus Seluruh Dunia
Selain itu untuk menghadapi kapal laut musuh, rudal hipersonik Zirkom juga akan digunakan menghancurkan target yang berada di darat.
Dilansir dari nypost.com, pejabat Rusia telah membual tentang kemampuan Zircon dengan mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mencegat dengan sistem anti-rudal yang ada.
Akan tetapi Putin dengan tegas memperingatkan sekutu Barat agar tidak ikut campur di Ukraina.
Selain itu Putin juga mengungkapkan bahwa kapal perang Rusia yang dipersenjatai dengan Zirkon akan memberi Rusia kemampuan untuk menyerang ‘pusat pengambilan keputusan’ dalam beberapa menit jika ditembakan dari wilayah perairan netral.
BACA JUGA:Waspada Wabah Cacar Monyet 21 Warga Nigeria Positif Terinfeksi dari 200 Kasus Seluruh Dunia
Dalam menghadapi agresi militer Rusia, Ukraina telah menerima rudal anti kapal Harpoon dari Denmark dan howitzer self propelled dari Amerika Serikat.