“Kami akan tinggal di Quds dan mereka tidak akan dapat merusak identitas kami dan keaslian akar Muslim dan Kristen kami, meskipun peluru dan gas air mata ditembakkan," paparnya.
Kelompok perlawanan Palestina telah berulang kali memperingatkan rezim Zionis tentang konsekuensi dari pawai bendera di Quds yang diduduki.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, Zaid Mohammed Ghanim, seorang remaja Palestina berusia 14 tahun hari Jumat 27 Mei 2022 gugur ditembak oleh tentara rezim Zionis.
Insiden gugurnya remaja Palestina ini terjadi selama bentrokan yang tidak seimbang antara tentara rezim Zionis dengan orang-orang Palestina dengan tangan kosong di daerah selatan Bethlehem.
Media berbahasa Ibrani melaporkan terjadinya peningkatan kekhawatiran keamanan di Tel Aviv atas penyelenggaraan pawai bendera yang dilakukannya.
Selama sekitar 30 tahun, Zionis mengadakan Pawai Bendera di Al Quds yang didudukinya, dan meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina sambil memegang bendera rezim Zionis.
Pejabat Zionis baru-baru ini mengumumkan bahwa tahun ini mereka akan mengizinkan pawai bendera ke pemukim di lingkungan Bab al-Amoud dan bagian lama Al Quds yang diduduki pada tanggal 29 Mei.
Di sisi lain, kelompok perlawanan Palestina memperingatkan rezim Zionis terhadap kebodohan apapun yang dilakukannya, termasuk memasuki Masjid Al-Aqsa dan menggelar pawai bendera di sana, yang akan memicu perlawanana keras dari Palestina