KIEV, DISWAY.ID-- NATO mengklaim sebanyak 7 jenderal perang Rusia dan 15 ribu pasukannya tewas di Ukraina.
Menurut pejabat NATO itu, mereka tewas selama melakukan invasi sebulan ini.
Di antara jenderal Rusia yang tewas, kata pejabat NATO, yaitu Jenderal Magomed Tushaev dari Pasukan Khusus Chechnya dan Jenderal Yakov Rezanstev seorang komandan Angkatan Darat Gabungan ke-49 Rusia di distrik militer selatan.
Tewasnya tentara dan perwira senior Rusia ini sebagian disebabkan oleh masalah komunikasi dan logistik.
Yang menyebabkan perwira senior menggunakan saluran tidak terenkripsi, sehingga keberadaan mereka dapat diketahui oleh pasukan Ukraina.
“Estimasi yang kami miliki dari apa yang disampaikan orang Ukraina, apa yang Rusia biarkan kami ketahui, secara sengaja atau tidak, karena kesalahan terjadi saat perang, dan dari intelijen yang kami dapatkan dari sumber terbuka, kami berpikir Rusia telah kehilangan tujuh ribu sampai maksimal 15 ribu karena kematian,” kata salah satu pejabat NATO, dilansir dari AFP, Sabtu, 26 Maret 2022.
Para pejabat di sana meyakini, sekitar 20 dari 115-120 kelompok taktis batalyon yang dikerahkan oleh Rusia di Ukraina tidak lagi efektif dalam pertempuran.
“Setelah satu bulan operasi untuk memiliki suatu tempat di wilayah yang mungkin seperenamnya, dari pasukan tidak lagi efektif berperang, itu adalah satu set statistik yang cukup luar biasa,” kata pejabat Barat itu.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyebut Komandan Brigade Senapan Motor ke-37 Rusia telah dibunuh pasukannya sendiri.
Hal itu dilakukan sebagai konsekuensi yang telah diambil oleh brigadenya.
“Kami yakin dia dibunuh oleh pasukannya sendiri dengan sengaja,” kata pejabat itu, sambil mencatat bahwa jenderal tersebut ‘dilindas’.
Dia juga menambahkan bahwa kejadian itu adalah tahap lebih lanjut dari ‘tantangan moral yang dihadapi pasukan Rusia’.
“Mereka benar-benar menemukan diri mereka di sarang lebah dan mereka sangat menderita,” kata pejabat itu.
Selain itu, Rusia juga memecat Komandan Angkatan Darat Jenderal Vlaislav Yershov, dari Tentara Gabungan ke-6.
Ia diidentifikasi sebagai jenderal yang dipecat awal pekan ini oleh Kremlin.
Menurut keterangan dari pejabat Barat, pemecatan mendadak itu karena Rusia menderita kerugian besar dan kegagalan strategis yang terlihat selama invasi militer Rusia ke Ukraina selama sebulan terakhir.
Dalam kurun waktu sebulan, Rusia masih terus menggempur sejumlah wilayah di Ukraina.