Kokohnya Masjid Asy Syuhada, Sebuah Simbol Toleransi dan Peradaban Suku Bugis di Bali

Selasa 19-04-2022,21:19 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

Pulau mungil berpenduduk hampir 9.000 jiwa itu dikenal juga sebagai tujuan wisata baru di Bali karena ada beberapa spot menarik.

Misalnya wisata pantai berpasir putih, kawasan hutan mangrove yang masih terjaga kelestariannya, dan wisata bawah laut dengan terumbu karang dan koleksi ikan hias menawan. 

Ada juga objek wisata permainan air dan waterboarding yang tutup sejak pandemi.

Karena letaknya yang berdekatan dengan Pelabuhan Kapal Pesiar dan arina Benoa, Pulau Serangan acap dijadikan lokasi buang sauh sementara kapal-kapal wisata dan yatch yang umumnya milik warga asing.

Tak jarang mereka kerap singgah ke pulau ini untuk bermalam di darat atau sekadar berkeliling pulau.

Kendati sekitar 75 persen wilayah hasil reklamasi sedang dibangun kawasan wisata terpadu seperti hotel berbintang, pelabuhan yatch, dan lapangan golf, pembangunannya tak sampai mengganggu kehidupan masyarakat setempat.

Hampir 70 persen penduduk mencari nafkah di sektor pariwisata, seperti menyewakan perahu wisata, pemandu wisata, dan pedagang.

Serangan yang berasal dari kata sira dan angen yang berarti kangen dan rindu. 

Serangan menjadi tujuan rekreasi warga sekitar Denpasar di akhir pekan. 

Apalagi di tempat ini terdapat pusat konservasi dan penangkaran penyu hijau yang dilindungi.

Pulau ini juga dikenal sebagai tempat pendaratan dan bertelurnya penyu hijau dan belimbing. 

Pada waktu-waktu tertentu, pengelola penangkaran mengadakan kegiatan pelepasan tukik atau anak penyu ke laut lepas yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.

 

Kategori :