“Harapannya orang Indonesia jadi lebih tahu dan mau mengunjungi Danau Toba dan tentu juga ceritanya bisa bikin nostalgia saat dipanggil (keluarga untuk) pulang ke kampung,” tambahnya.
BACA JUGA:Mendag Lutfi Tunjuk Plt Dirjen PLN dan Plt Kepala Bappebti Baru
Tentunya, ini sejalan dengan misi sang sutradara, Bene Dion Rajagukguk yang memang sudah lama ingin mengangkat potret kehidupan keluarga Batak, yang memang sudah akrab dengan kehidupan merantau.
Tak berhenti pada masalah perantauan, terkadang juga, anak-anak yang merantau ini memiliki karir yang berbeda dari yang diharapkan oleh orang tua. Di sini, konflik lain pun terbentuk, dan akan menguatkan cerita di Film Ngeri Ngeri Sedap.
“Harapannya dengan munculnya film ini siapa tahu keluarga yang sedang renggang jadi merasa, harusnya kita perlu bicarakan sesuatu deh, atau kayaknya kita harus memperbaiki sesuatu deh,” jelas Bene Dion Rajagukguk.
BACA JUGA:Telkom Buka Lowongan Pekerjaan, Ini Gaji dan Syaratnya
“Konfliknya keluarga banget, dengan kultur Bataknya yang akan menguatkan ceritanya. Ketika ditonton orang Batak akan sangat relate tapi yang bukan Batak tapi juga akan mengerti akan ke mana jalan ceritanya,” terangnya.
Lebih lanjut, film ini akan menonjolkan permasalahan keluarga yang cukup kompleks. Di mana setiap anak, pastinya memiliki masalahnya sendiri.
Mulai dari anak pertama, hingga anak bontot. Misalkan tokoh Domu, anak pertama yang diperankan oleh Boris Bokir di film ini, yang diharap bisa membanggakan orang tuanya sebagai penerus marga. Ternyata, hal itu bukan hal yang mudah untuk dijalani.
BACA JUGA:Marc Marquez: Saya Akan Kembali Bertarung di Depan
Menurut Boris Bokir, ceritanya di film ini adalah hal yang sangat mungkin terjadi di sekeliling kita.
“Ini cerita yang sangat dekat, apalagi saya memang Batak. Dan saya tidak alergi dengan fakta, dan mungkin film ini bisa mengajarkan keluarga batak di luar sana untuk tidak alergi dengan fakta. Ada loh yang seperti ini, ada,” ungkap Boris Bokir.
Untuk menguatkan cerita yang disajikan, mayoritas pemain pun adalah orang asli Batak. Bukan cuma pemeran anak-anaknya, bahkan sampai ke orang tuanya.
Salah satunya, Tika Panggabean yang berperan sebagai Mak Domu. Di mana Mak Domu digambarkan sebagai ibu yang merindukan anak-anaknya yang sudah dewasa dan memilih jalan hidupnya masing-masing.
“Semoga teman-teman yang menonton bisa suka, seperti yang Bene bilang semoga ini bisa menjadi potret, bisa menjadi cermin apa yang bisa diperbaiki. Dan harapan saya di setiap kita ada yang namanya ‘once family, forever family’. Keluarga adalah fondasi utama, kalaupun ada konflik dalam keluarga, ya sekali keluarga tetap keluarga,” papar Tika Panggabean.