Partai politik terbesar di Timor Leste itu optimistis Lu-Olo akan menang dengan mudah.
”Saya yakin PLP dan KHUNTO bersama Fretilin mendukung Lu-Olo. Ini adalah platform yang mendukung pencalonan nasional Lu-Olo,” paparnya.
Ruak mengatakan fungsi perdana menteri akan diambilalih oleh wakil perdana menteri Armanda Berta dos Santos saat dia berkampanye dalam pemilihan.
Penegasan serupa disampaikan Presiden KHUNTO (Kesatuan Nasional Kmanek Haburas Timor Oan) Berta dos Santos.
Dia adalah kandidat ketiga tersukses dalam pemilihan presiden putaran pertama yang dihelat 19 Maret 2022. Berta dos Santos berhasil mengantongi 8,69 persen suara.
“Semua militan harus mempertahankan posisi ini, memastikan bahwa kita bersama hingga 2023 dan memberikan kemenangan kepada Lu-Olo,” jelasnya.
Guterres memperoleh suara terbanyak kedua (22,16 persen) pada putaran pertama dan akan bersaing dengan Jose Ramos-Horta, mantan presiden dan peraih Nobel Perdamaian (46,51 persen).
Keputusan lain yang ditunggu
Di antara 16 kandidat yang menempati posisi tertinggi, keputusan resmi masih ditunggu oleh Lere Anan Timur yang menempati urutan keempat dengan 7,57 persen suara.
Begitu pula dengan Partai Demokrat (PD) yang mendukung pencalonan Mariano Assanami Sabino sebagai kandidat kelima terbanyak memberikan suara dengan 7,26 persen.
Beberapa kandidat telah mengumumkan dukungan mereka, di antaranya Anacleto Ferreira, Rogerio Lobato dan Isabel Ferreira yang akan mendukung Jose Ramos Horta.
Lainnya, seperti Milena Pires dan Virgílio Guterres, menyerahkan keputusan kepada kebebasan pendukung mereka.
Meskipun yang terakhir mengatakan dia tidak akan mendukung kandidat yang bermaksud membubarkan Parlemen. Ini merujuk dari pernyataan Ramos Horta.
Ditanya tentang fakta bahwa istrinya, Isabel Ferreira, telah mengumumkan bahwa dia mendukung Ramos-Horta, Perdana Menteri Ruak menegaskan bahwa demokrasi dipraktikkan di lingkungan keluarga.
”Dalam keluarga kami ada demokrasi, kami mempraktikkan demokrasi di rumah. Kami memiliki orang Protestan, Katolik, Muslim. Dan dalam politik kami memiliki keluarga dari Fretilin, CNRT, PLP dan tidak ada masalah. Inilah demokrasi,” jelas Ruak.