WASHINGTON, DISWAY.ID - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva memastikan, jika Rusia gagal membayar (default) utangnya setelah sanksi invasinya ke Ukraina tidak akan memicu krisis keuangan global.
"Untuk saat ini, tidak (krisis keuangan di seluruh dunia)," kata Georgieva kepada program "Face the Nation" CBS.
Menurut Georgieva, sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara demokrasi lainnya sudah memiliki dampak "parah" pada ekonomi Rusia
(BACA JUGA:Messi Diupayakan Balik ke Barcelona, Pejabat Tak Terlalu Tertarik)
"Diperkirakan akan memicu resesi yang mendalam di sana tahun ini," ujarnya.
Selain itu, kata Georgieva, perang dan sanksi kepada Rusia juga akan memiliki efek limpahan yang signifikan pada negara-negara tetangga yang bergantung pada pasokan energi Rusia.
"Di sisi lain juga telah mengakibatkan gelombang pengungsi dibandingkan dengan yang terlihat selama Perang Dunia Kedua, katanya," imbuhnya.
(BACA JUGA:Resmi! Patung Jokowi Naik Motor Kawasaki W175 Terpajang di depan Sirkuit Mandalika)
"Sanksi itu juga membatasi kemampuan Rusia untuk mengakses sumber dayanya dan membayar utangnya, yang berarti default tidak lagi dipandang sebagai "mustahil," lanjutnya.
Georgieva menyebut, total eksposur bank-bank ke Rusia berjumlah sekitar 120 miliar dolar AS meskipun tidak signifikan, "tidak relevan secara sistemik.
(BACA JUGA:Kasus Infeksi Baru Virus Corona di China Meningkat Tiga Kali Lipat )
Georgieva pekan lalu mengatakan IMF akan menurunkan perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan ekonomi global 4,4 persen pada 2022 sebagai akibat dari perang, tetapi mengatakan lintasan keseluruhan tetap positif.