AUSTRALIA, DISWAY.ID-Google harus membayar 715 dolar Australia atau setara dengan Rp 7.451.730.000 kepada mantan legislator Australia John Barilaro.
Pengadilan di Australia memerintahkan Google untuk membayar ganti rugi pencemaran nama baik atas dua video yang diunggah dan diposting ke Youtube.
Google Aphabet Inc digugat Belario karena ikut membagikan konten youtube tersebut dengan menjadi hosting dan memperoleh ribuan dollar.
Kendati begitu, Belario menyebut Google gagal menerapkan kebijakannya sendiri untuk mencegah ujaran kebencian, penindasan maya, dan pelecehan.
Video-video itu dilihat hampir 800.000 kali di antara mereka sejak diposting pada akhir 2020.
Gara-gara video tersebut. Wakil Perdana Menteri Negara New South Wales John Barilaro mundur dari politik sebelum waktunya.
BACA JUGA:Elon Musk Bakal PHK Karyawan Tesla Besar-besaran, Ini Penyebabnya
Video tersebut diketahui berisi komentar politik dari pengamat Jordan Shanks, isinya adalah kampanye rasis, fitnah, kasar dan memfintah Barilaro.
Video-video itu mempertanyakan integritas mantan legislator itu, termasuk melabelinya "korup" tanpa bukti, dan menyebutnya dengan nama rasis yang "tidak kurang dari ujaran kebencian".
Melansir Al Jazeera Senin 6 Juni 2022, Barilaro keluar dari politik pada Oktober 2021 karena trauma dengan kampanye google yang berisi video pengamat Shanks tersebut.
“Saya menemukan bahwa perilaku Google dalam proses ini tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan.” kata Hakim.
Sementara Seorang juru bicara Google tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Menurut kantor berita Australian Associated Press, Perusahaan (Google) awalnya membela tindakannya tetapi kemudian menarik semua pembelaan dan mengakui bahwa video tersebut mencemarkan nama baik Barilaro.
BACA JUGA:Erdogan Ungkap Alasan Ganti Nama Negara jadi Turkiye
Sementara Shanks, yang menggunakan nama Friendlyjordies di YouTube, setuju pada November tahun lalu untuk membayar 100.000 dolar Australia ($72.000) kepada Barilaro dan menerima tuduhan bahwa beberapa videonya menyinggung mantan legislator tersebut.