Selain itu, pelaku usaha dinilainya juga menyematkan kata-kata Padang dalam usahanya.
"Semua orang yang mencap negatif orang-orang Minang, itu adalah orang yang tidak paham. Tapi kalau dikaitkan dengan kata-kata Minang, artinya itu fitnah dan itu merusak marketing dan pencitraan," tuturnya.
BACA JUGA:Profil Nasida Ria, Grup Kosidah Legendaris Tampil di Jerman
BACA JUGA:Audy Item Jalani Pemeriksaan 2 Jam Sebagai Saksi yang Berada di TKP
Lebih lanjut, orang-orang yang menolak adanya kecaman rendang babi dikatakan Ustaz Jel Fathullah sama saja seperti sudah tidak peduli dengan tradisi Minang.
"Sifat-sifat antipati mereka bukan sifat kejujuran, artinya mereka nggak memahami konteks yang dipersoalkan," pungkasnya.
"Bukan masalah babinya, masa rendang pakai agama, itu bukan seorang ustaz. Itu bukan kalimat seorang ustaz, itu candaan anak SMP," sambungnya.