JAKARTA, DISWAY.ID-Warga Kampung Sentra Kreatif Budaya Betawi sambut Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke 495. Warga mengadakan Festival Budaya Betawi di Kampung Betawi Sentra Budaya Betawi RW 06 Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Acara yang berkolaborasi dengan PLN UID Jakarta Raya ini dimeriahkan dengan penampilan-penampilan budaya betawi, seperti pantun, silat naga 9, palang pintu, petasan, ondel-ondel hingga tarian penerimaan tamu.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat, Iin Mutmainnah meminta kepada warga yang hadir untuk tetap bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah.
"Hari ini kita semua hadir di sini tentu dalam sinergitas dan kolaborasi terlihat bahwa antara pemerintah, kemudian masyarakat, lalu juga ada kolaborator dari PLN," ujar Iin Mutmainnah.
BACA JUGA:Jakarta Ulang Tahun, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah yang Wajib Dijelajahi
Dari pantauan, acara tersebut disambut dengan petasan dan tradisi palang pintu. Di sisi-sisi tembok gang terlihat mural khas Betawi berwarna-warni dan keramaian anak-anak berkarnaval menyambut tamu.
Lurah Kota Bambu Selatan, Sahono Sahlan, mengatakan bahwa kegiatan ini menampilkan beragam budaya Betawi dan sentra kuliner dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Seksual Di-Blacklist KAI, Dilarang Gunakan Kereta Api Seumur Hidup
"Dalam rangka Jakarta Hajatan, kita ingin melestarikan budaya betawi. Kebetulan kami dapat dukungan dari PLN, dan lingkungan ini sudah dicanangkan jadi Kampung Sentra Budaya Betawi, jadi ada partisipasi dari UMKM binaan dan penampilan seni budaya," kata Sahono di acara tersebut.
Selain itu juga terdapat karnaval anak berkostum tradisional betawi dan parade pengantin betawi. "Selain itu, ada lomba-lomba masak dari UMKM, ibu-ibu PKK, dan masing-masing RW. Masakan tersebut kemudian diberikan kepada pengunjung Pesta Rakyat menggunakan kupon," kata Sahono.
Dalam festival tersebut melibatkan 10 UMKM, mulai dari ketupat sayur, nasi uduk, bir pletok, asinan betawi, gado-gado, dan lain-lain. Tidak hanya itu, festival tersebut juga melibatkan sembilan RW yang ada di Kota Bambu Selatan.