JAKARTA, DISWAY.ID-- Putri Presiden keempat RI Abdurahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) menyebut Muhaimin Iskandar bisanya mengambil partai politik dari orang lain, menuai pakar hukum tata negara Refly Harun ikut bicara.
Sedianya pernyataan Yenny Wahid tersebut saat membalas cuitan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di media sosial.
Refly Harun menilai pernyataan Yenny Wahid menyebut Cak Imin mengambil PKB dari Gus Dur tidaklah tepat dan merupakan kekeliruan politik.
BACA JUGA:Kubu Yenny Wahid Tegaskan Keluarga Gus Dur Tidak Dalam Gerbong Muhaimin
“Partai itu tidak dimiliki satu orang atau sang deklaratornya saja, ini jadi kekeliruan politik di Indonesia,” katanya seperti tayang di Channel Youtube Refly Harun Official, Jumat 24 Juni 2022.
Bagi Refly Harun yang juga advokat ini, sebuah partai politik tidak hanya dimiliki oleh satu orang, tetapi para anggotanya turut memiliki.
“Ini menurut saya tidak tepat, karena partai itu not belongs to person atau organization, tapi belong to member atau anggota partai,” kata Refly Harun.
Dalam konteks di PKB, katanya, Gus Dur memang merupakan deklatornya.
BACA JUGA:Ngaku PKB Gus Dur, Yenny Wahid Tuding Cak Imin Bisanya Cuma Ambil Partai Punya Orang
“Deklarator adalah pengantar pendirian parpol, namun yang memiliki partainya itu adalah seluruh anggota partai tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Yenny Wahid menyindir kader partai yang elektabilitasnya tdak naik, maka tidak perlu ngotot mencalonkan diri pada Pilpres 2024.
Cak Imin menimpali agar Yenny Wahid tidak usah ikut campur PKB, karena bukan kader PKB.
Kemudian, Yenny Wahid mengaku bukan kader PKB yang tengah dipimpin Cak Imin, tetapi PKB Gus Dur.
BACA JUGA:Putra Buya Arrazy Tertembak Senjata Polisi, Dimakamkan di Tuban, Ini Kronologinya
Direktur Wahid Foundation itu meminta Cak Imin untuk tidak terbawa perasaan alias baper dalam berkomentar.