JAKARTA, DISWAY.ID – Ribuan demonstran turun kejalan pasca kepala penjahit dipenggal di Udaipur sambil membawa bendera.
Sekitar 7.000 orang yang turun kejalan meneriakan hukuman mati terhadap dua orang yang membunuh penjahit pada Selasa 28 Juni lalu.
Pembunuhan terhadap Kanhaiyalal Teli yang diduga melakukan penghinaan terhadap nabi Muhammad.
BACA JUGA:Video Detik-detik Wakil Ketua Banggar DPR Jatuh Ambruk Usai Kasih Naskah ke Puan Maharani
BACA JUGA:Arisan Bodong Makan Korban, Bu Diduga Keruk Rp 5 Miliar dari Ratusan Warga Rejang Lebong
Akobat peristiwa pembuhnuhan tersebut, Polisi telah melarang pertemuan publik di negara bagian Rajasthan wilayah barat laut tersebut untuk menghindari terjadinya keributan antara agama.
Akan tetapi pihak kepolisian Udaipur memutuskan untuk membiarkan pawai singkat berlangsung pada hari Kamis 30 Juni.
Salah satu pejabat senior Polisi Rajasthan, Dinesh MN mengatakan kepada bahwa sekitar 7.000 orang bergabung dalam pawai, dan itu berlangsung dengan damai.
Ada protes di tempat lain di India atas pembunuhan mengejutkan pada hari Selasa, dan mereka juga berlalu tanpa adanya insiden yang berarti.
BACA JUGA:Protes Roy Suryo: Saya Hadir Sebagai Saksi dan Pemberitaan Saya Sudah Tersangka Itu Jahat!
BACA JUGA:Selain iPhone 13 dari STP Indonesia Ada Playstation 5 dan Apple Watch Juga, Begini Syaratnya
Dilansir dari aljazeera.com, penyelidik federal telah menginterogasi tersangka pembunuh, yang memposting dua klip video online.
Dalam video tersebut salah seorang melakukan penyerangan dengan pisaunya di sekitar kepala dan leher penjahit tersebut.
Tak lama berselang, dipublish lagi sebuah video di mana pria yang mengaku muslim mengacungkan pisau daging sambil mangatakan bertanggung jawab atas penyembelihan penjahit, Kanhaiyalal Teli dan mengatakan bahwa dia telah menghina Nabi Muhammad.
Dalam video tersebut, kedua orang itu juga mengeluarkan ancaman terhadap Perdana Menteri Narendra Modi serta Nupur Sharma yang merupakan mantan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP).