Darah tinggi atau hipertensi juga bisa menjadi penyebab keguguran.
Hipertensi dapat mengakibatkan pasokan darah dan oksigen ke janin berkurang.
Hal ini bisa mengganggu pertumbuhan janin dan berujung pada keguguran.
9. Mengonsumsi Alkohol Berlebihan
Semakin banyak minum alkohol, semakin tinggi risiko keguguran.
Alkohol dapat masuk ke plasenta sehingga mudah masuk ke janin di dalam kandungan.
Jika sudah masuk tubuh janin, organ hati tidak akan mampu memecah alkohol di dalam tubuh.
Karena, organ hati bayi masih dalam tahap perkembangan.
Hal ini dapat memicu keguguran jika kadar alkohol di dalam tubuh janin sangat tinggi.
Itulah berbagai penyebab keguguran yang paling sering terjadi. Untuk mencegah keguguran selama hamil, rutin mengecek kondisi kehamilan setiap bulan.
Jika merasa tidak enak badan (sakit perut, kram, dan nyeri di bagian perut) atau merasa janin tidak bergerak aktif seperti biasanya, jangan tunda pemeriksaan ke dokter.
BACA JUGA:Biden Ramalkan Negara Bagian Akan Menangkap Wanita yang Lakukan Perjalanan untuk Aborsi
10. Konsumsi Obat-Obatan
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan selain yang telah mendapat izin dokter atau memang diresepkan dokter yang merawat selama hamil.
Terdapat beberapa obat yang dapat meningkatkan risiko keguguran jika dikonsumsi sembarangan.
Misalnya, misoprostol yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya. Hal ini meningkatkan risiko janin gugur sebelum mampu hidup di luar kandungan ibu.